Makassar (ANTARA Sulsel) - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia Sulawesi Selatan berharap daerah tidak lagi menggunakan atlet bayaran saat tampil di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Wilayah IV Sulawesi di Makassar, Sulsel, 2015.

"Kami tentunya memiliki harapan agar pelaksanaan pra-PON 2015 ini bisa terbebas dari keberadaan atlet bayaran yang tidak sesuai aturan," jelas Sekretaris Umum Perbasi Sulsel, Muhammad Taufiq di Makassar, Sabtu.

Pada pelaksanaan pra-PON 2011, kata dia, memang sempat ada daerah yang akhirnya harus didiskualifikasi dari ajang itu karena terbuka menggunakan atlet bayaran yang tidak sesuai undang-undang tentang mutasi atlet.

Daerah tersebut, lanjut dia, harus pasrah tersingkir dari babak kualifikasi karena mendapat protes keras dan penolakan dari para peserta atau tim lain yang merasa dirugikan.

Selain ancaman sanksi diskualifikasi, keinginan dan harapan Sulsel untuk tidak ada penggunaan atlet bayaran tentu saja soal peluang mereka untuk bisa lolos dan berlaga di PON XIX di Jawa Barat 2015.

Untuk pra-PON Wilayah IV Sulawesi, Sulsel akan menghadapi sejumlah tim yakni Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi utara, Gorontalo.

Dari sejumlah tim yang akan menjadi lawan Sulsel, pihaknya mengaku cukup berpeluang meraih hasil maksimal. Kondisi itu pun diharapkan bisa terjaga dengan tentunya daerah tidak lagi melibatkan atlet dari daerah lain.

Tim Sulsel sendiri tetap memberikan kewaspadaan terhadap kekuatan tim Sulawesi Utara karena memiliki banyak atlet yang berlaga di kejuaraan nasional di Pulau Jawa yang tentunya akan kembali memperkuat tim di pra-PON 2015.

"Jika tim yang berlaga memang menggunakan atlet asli putra daerah maka kami optimistis dapat bersaing meraih tiket PON 2016. Namun kami tentu tetap waspada dengan hal itu," katanya.

Lebih jauh, Perbasi Sulsel juga segera menetapkan komposisi tim utama yang akan memperkuat Sulsel di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015.

Tim pra-PON Sulsel saat ini memang masih menyisakan sebanyak 15 atlet putra dan putri atau melebihi kuota yang dipersyaratkan pihak penyelenggara yakni hanya 12 tim putra dan putri.

Dalam menentukan siapa saja yang akan terpilih ataupun dicoret dari tim Sulsel, dirinya mengaku berdasarkan penampilan setiap atlet dalam setiap latihan ataupun saat melaksanakan try out di Surabaya dan Kalimantan Selatan beberapa waktu yang lalu.

"Berdasarkan petunjuk pra-PON bahwa setiap tim hanya berkekuatan sebanyak 12 atlet untuk putra dan putri. Artinya kita masih akan mencoret tiga atlet dan direncanakan dalam waktu dekat," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024