Makassar (ANTARA Sulsel) - Masjid Al Markaz Al Islamy menyiapkan 1.000 nasi dos untuk buka puasa bagi jamaah dan warga sekitarnya.
"Persiapan buka puasa ini setiap hari dilakukan sepanjang bulan suci Ramadhan," kata Pengurus
Masjid Al Markaz Al Islamy Jend M Jusuf, Muh Mawardi di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan selain menyiapkan nasi dos, juga menyiapkan kurma dan aneka kue atau ta`jil pada saat berbuka puasa.
Kue-kue tradisional ataupun ta`jil yang disajikan menjelang buka puasa itu, lanjut dia, merupakan sumbangan sukarela dari jamaah maupun masyarakat di sekitanya.
Hal itu dibenarkan salah seorang jamaah Daeng Sitti. Menurutnya, untuk berbuka puasa tidak perlu repot-repot lagi menyiapkan di rumah dalam kondisi ekonomi yang terbatas.
"Semenjak ditinggal suami, tinggal berdua dengan anak dengan hanya berjualan sayur-mayur di pasar. Jadi tidak ada waktu untuk membuat kue untuk buka puasa dan kondisi keuangan tidak mencukupi," katanya.
Karena itu, bersama jamaah dan kaum duafa lainnya setiap hari ke Masjid Al Markaz Al Islamy untuk berbuka puasa.
Hal senada dikemukakan tukang becak Jamaluddin yang setiap hari mangkal di Masjid Al Markaz Al Islamy.
"Alhamdulillah dengan berbuka puasa di sini, Insya Allah berkah," katanya.
"Persiapan buka puasa ini setiap hari dilakukan sepanjang bulan suci Ramadhan," kata Pengurus
Masjid Al Markaz Al Islamy Jend M Jusuf, Muh Mawardi di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan selain menyiapkan nasi dos, juga menyiapkan kurma dan aneka kue atau ta`jil pada saat berbuka puasa.
Kue-kue tradisional ataupun ta`jil yang disajikan menjelang buka puasa itu, lanjut dia, merupakan sumbangan sukarela dari jamaah maupun masyarakat di sekitanya.
Hal itu dibenarkan salah seorang jamaah Daeng Sitti. Menurutnya, untuk berbuka puasa tidak perlu repot-repot lagi menyiapkan di rumah dalam kondisi ekonomi yang terbatas.
"Semenjak ditinggal suami, tinggal berdua dengan anak dengan hanya berjualan sayur-mayur di pasar. Jadi tidak ada waktu untuk membuat kue untuk buka puasa dan kondisi keuangan tidak mencukupi," katanya.
Karena itu, bersama jamaah dan kaum duafa lainnya setiap hari ke Masjid Al Markaz Al Islamy untuk berbuka puasa.
Hal senada dikemukakan tukang becak Jamaluddin yang setiap hari mangkal di Masjid Al Markaz Al Islamy.
"Alhamdulillah dengan berbuka puasa di sini, Insya Allah berkah," katanya.