Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo mengatakan, di Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu, Rammang-Rammang segera menjadi destinasi wisata nasional.
"Kabupaten Maros yang kaya potensi wisata alam dengan pegunungan karst (kapur) terpanjang kedua di dunia setelah China, ke depan menyiapkan Rammang-Rammang menjadi destinasi wisata nasional," kata Syahrul di sela-sela HUT ke-56 Kabupaten Maros.
Menurut dia, objek wisata yang menampilkan keindahan pegunungan karst dan kejernihan air di sungai itu, selama ini hanya menjadi objek wisata lokal yang belum dikelola secara profesional.
Untuk mencapai lokasi itu, dapat ditempuh dengan jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua, kemudian berjalan kaki sekitar setengah kilometer ke lokasi tersebut.
Sedang jalan lainnya dapat ditempuh dengan jalur sungai dengan menggunakan perahu kayu (katinting) berkapasitas empat hingga 10 orang.
Selain Rammang-Rammang yang menjadi "pekerjaaan rumah" bagi siapapun yang menjadi pemimpin daerah di Kabupaten Maros pasca Pilkada yang dijadwalkan pada Desember 2015, Taman Wisata Alam Bantimurung juga ditagetkan menjadi "Bantimurung Baru".
"Ke depan akan hadir Bantimurung yang lebih modern, namun tidak meninggalkan naturalismenya dan juga sumber daya alam berupa hutan tetap terlindungi," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, gubernur Sulsel berharap Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan memberikan dukungannya, sehingga ke depan potensi objek wisata itu akan lebih optimal dalam pemanfaatannya.
"Termasuk melindungi dan memelihara hutan lindung di kawasan itu sebagai SDA nasional yang notabene juga menjadi `paruparu` dunia," kata Syahrul yang memberikan amanah kepada bupati terpilih periode 2016 - 2021.
"Kabupaten Maros yang kaya potensi wisata alam dengan pegunungan karst (kapur) terpanjang kedua di dunia setelah China, ke depan menyiapkan Rammang-Rammang menjadi destinasi wisata nasional," kata Syahrul di sela-sela HUT ke-56 Kabupaten Maros.
Menurut dia, objek wisata yang menampilkan keindahan pegunungan karst dan kejernihan air di sungai itu, selama ini hanya menjadi objek wisata lokal yang belum dikelola secara profesional.
Untuk mencapai lokasi itu, dapat ditempuh dengan jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua, kemudian berjalan kaki sekitar setengah kilometer ke lokasi tersebut.
Sedang jalan lainnya dapat ditempuh dengan jalur sungai dengan menggunakan perahu kayu (katinting) berkapasitas empat hingga 10 orang.
Selain Rammang-Rammang yang menjadi "pekerjaaan rumah" bagi siapapun yang menjadi pemimpin daerah di Kabupaten Maros pasca Pilkada yang dijadwalkan pada Desember 2015, Taman Wisata Alam Bantimurung juga ditagetkan menjadi "Bantimurung Baru".
"Ke depan akan hadir Bantimurung yang lebih modern, namun tidak meninggalkan naturalismenya dan juga sumber daya alam berupa hutan tetap terlindungi," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, gubernur Sulsel berharap Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan memberikan dukungannya, sehingga ke depan potensi objek wisata itu akan lebih optimal dalam pemanfaatannya.
"Termasuk melindungi dan memelihara hutan lindung di kawasan itu sebagai SDA nasional yang notabene juga menjadi `paruparu` dunia," kata Syahrul yang memberikan amanah kepada bupati terpilih periode 2016 - 2021.