Makassar (ANTARA Sulsel) - Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia Sulawesi Selatan menyatakan sembilan atlet seniornya mendapat jatah "wild card" tampil di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Medan, Sumatera Utara, 2015.

Pelatih Karate Sulsel, Mursalim Badoo di Makassar, Minggu, mengatakan sembilan atlet peraih jatah wild card itu merupakan atlet yang sebelumnya memperkuat timnas disejumlah kejuaraan internasional seperti Asian Games dan Premier League Karate.

"Sembilan atlet senior Sulsel tetap bisa turun di pra-PON 2015. Kami tentu menyambut positif keputusan pemberian wild card bagi para atlet yang sudah memperkuat timnas disejumlah ajang internasional," jelasnya.

Adapun sembilan atlet itu antara lain Faisal Zainuddin, Fidelys Lolobua, Andi Dasril Dwi (kata perorangan putra), Ayu Safitri, Hendro Salim (kumite -84kg), Wiwik Pertiwi (kumite +68kg putri) serta Serlita di kumite -68kg putri.

Jatah wild card itu, kata dia, memang didapatkan setelah adanya pembatasan usia bagi atlet yang akan berlaga di Pra-PON. Untuk kategori kata` sendiri memang sudah ditetapkan usia atlet maksimal berumur 27 tahun.

Keterlibatan para atlet nasional itu tentu diharapkan semakin menjaga peluang Sulsel dalam merebut prestasi khususnya tiket lolos ke PON XIX di Jawa Barat 2016.

Menghadapi pra-PON 2015, tim karate Sulsel akan diperkuat 17 atlet. Artinya Sulsel hanya membutuhkan sebanyak delapan atlet lagi untuk memenuhi kuota yang disediakan. Pihaknya juga terus melakukan seleksi jangka panjang demi menentukan atlet yang paling potensial.

"Untuk delapan atlet tersisa kita harapkan bisa segera ditentukan sehingga bisa lebih fokus untuk persiapan tim. Kami juga telah berkomitmen hanya mengakomodir atlet yang memiliki potesi lolos PON," katanya.

Forki Sulsel sebelumnya sudah menunggu petunjuk teknis tentang pembatasan usia atlet di babak kualifikasi PON 2015.

Petunjuk pra-PON yang belum pasti membuat pihaknya belum bisa menetapkan siapa saja atlet yang akan masuk tim Sulsel karena belum mengetahui apakah memberlakukan pembatasan umur atau tidak.

Sebagai antisipasi terkait masalah tersebut, pihaknya terpaksa memilih meningkatkan kualitas atlet secara umum. Artinya baik atlet yang berusia muda ataupun senior akan terus dimatangkan kemampuannya agar lebih siap sewaktu dibutuhkan.

"Namun petunjuk teknis sudah kita terima dan kami bisa fokus untuk mencari atlet yang paling berpotensi. Mudah-mudahan seluruh atlet yang kita turunkan mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024