Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Sidik Salam mengatakan Gerakan Sulsel Ber-SNI yang akan dicanangkan 3 Agustus mendatang dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk provinsi ini.

"Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk Sulsel, apalagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) nanti," kata Sidik Salam di Makassar, Minggu.

Meski tidak merinci persentase produk Sulsel yang telah memiliki SNI, menurut Sidik, sejauh ini, berbagai produk Sulsel memang telah memiliki sertifikasi ini, namun ke depan jumlahnya didorong agar lebih banyak lagi.

"Kita dorong agar produk yang wajib ber-SNI tidak ada kompromi lagi harus memiliki SNI, sementara yang belum wajib SNI diarahkan agar mengurus SNI," katanya.

Dengan ber-SNI, lanjutnya, daya saing produk Sulsel akan meningkat sehingga dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.

"Kalau produknya punya SNI, konsumen akan lebih lebih percaya, dan dari sisi konsumen memang lebih aman karena berarti produk tersebut telah memenuhi sejumlah standar tertentu," kata dia.

Pentingnya sertifikasi SNI ini, juga diakui oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) 88 Marijo di Kabupaten Pinrang, Sulsel, yang memproduksi ikan bandeng cabut duri.

"Kami sudah mengantongi SNI dari BSN sejak 2014 dan alhamdulillah penjualan produk kami mengalami kenaikan signifikan setelah lulus sertifikasi SNI," kata Pengusaha UKM 88 Marijo Mariyani di Pinrang, beberapa waktu lalu.

Dengan penerapan SNI, ia mengakui, proses produksi kini menjadi lebih teratur, bersih dan higienis.

"Dari segi kualitas dan standar keamanan pangan, produk kami lebih terjamin," ucapnya.

Pencanangan Gerakan Sulsel Ber-SNI akan dirangkaikan dengan pencanangan Gerakan Peningkatan Ekspor Sulsel Tiga Kali Lipat dan direncanakan akan dihadiri Presiden Jokowi.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024