Makassar (ANTARA Sulsel) - Ikatan Motor Indonesia Sulawesi Selatan mengakui kesulitan melakukan adaptasi kendaraan karena belum adanya kepastian jenis motor yang akan digunakan di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi IMI Sulsel, Adifar di Makassar, Senin, mengatakan kepastian jenis atau merek motor yang akan digunakan di pra-PON biasanya sudah diputuskan beberapa bulan sebelum pra-PON berlangsung dan tentunya berbeda dengan kondisi saat ini.

"Kami termasuk daerah yang lain belum tahu jenis motor apa yang akan digunakan di Pra-PON 2015. Kondisi itu membuat kita belum bisa fokus dan tentunya cukup mengganggu persiapan tim," jelasnya.

Untuk pelaksanaan Pra-PON dan PON, kata dia, memang biasanya ditetapkan satu jenis atau merek motor tertentu. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan juga bisa menggunakan jenis motor dari beberapa merek atau bersifat umum tergantung keputusan PB IMI.

Terkait kondisi itu, pihaknya juga masih memberikan keleluasaan bagi para pebalap Sulsel untuk mengendarai motor yang selama ini menjadi tunggangan mereka di klub atau tim masing-masing.

"Pada pelaksanaan pra dan PON 2012 disepakati satu jenis motor saja. Untuk kepastian jenis otor yang akan digunakan memang biasanya sudah dirilis beberap bulan sebelum pelaksanaan pra-PON," katanya.

Selain masalah motor, IMI Sulsel juga masih menunggu kepastian pembatasan usia di pra-PON 2015. Namun khusus mengenai hal ini pihaknya telah menyiapkan pembalap usia muda sebagai antisipasi adanya pembatasan usia pra-PON.

Selain pebalap berusia 18-19 tahun, Pengprov IMI Sulsel saat ini juga terus fokus mematangkan kemampuan atlet yang tepat berusia 20 tahun. Untuk atlet berusia 20 tahun yang saat ini dipersiapkan sekitar enam pebalap.

Ia menjelaskan, untuk petunjuk teknik pra-PON 2015 biasanya memang baru diumumkan minimal sebulan sebelum pelaksanaan babak kualifikasi. Akibatnya daerah kelabakan jika tidak mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi seperti menyiapkan atlet usia muda.

"Jika pihak penyelenggara memutuskan usia di bawah 20 tahun maka kita tidak lagi keteteran karena memiliki pebalap yang tersedia. Intinya apa yang kita lakukan sebagai antisipasi terhadap keputusan pembatasan usia," ujarnya.

Para pebalap Sulsel juga akan memaksimalkan tiga laga sisa di ajang Motoprix Regional V Sulawesi sebagai ajang uji coba sebelum berlaga di babak kualifikasi 2015.

Tiga laga yang diharapkan dapat dimaksimalkan itu masing-masing seri VII di Sulawesi Tengah, 2 Agustus 2015, seri VII di Sulawesi Barat, 30 Agustus dan seri IX di Sulsel, 20 September 2015.

"Untuk agenda terdekat tentu menyelesaikan seluruh seri di motoprix. Keterlibatan atlet kita di ajang ini tentu diharapkan semakin meningkatkan kemampuan dan tekniknya," katanya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024