Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) H Syahrul Yasin Limpo siap membuka festival di kawasan pengunungan karst (kapur) Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulsel.
"Festival full moon di Rammang-Rammang ini diharapkan dapat menyedot perhatian wisatawan lokal dan mancanegara, sehingga objek wisata ini menjadi tempat wisata baru yang menasional," kata Gubernur Sulsel H Syahrul di Makassar, Rabu.
Menurut dia, Rammang-Rammang merupakan salah satu potensi sumber daya alam sekaligus objek wisata di Kabupaten Maros yang harus dikembangkan dan dilestarikan.
Ke depan, lanjut dia, Rammang-Rammang segera menjadi destina wisata nasional. Karena itu, pihaknya kini tengah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata.
Kabupaten Maros yang dikenal sebagai "butta salewangang" ini, kaya potensi wisata alam dengan pegunungan karst terpanjang kedua di dunia setelah Tiongkok.
Menurut dia, objek wisata yang menampilkan keindahan pegunungan karst dan kejernihan air di sungai itu, selama ini hanya menjadi objek wisata lokal yang belum dikelola secara profesional.
Untuk mencapai lokasi itu, dapat ditempuh dengan jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua, kemudian berjalan kaki sekitar setengah kilometer ke lokasi tersebut.
Sedang jalan lainnya dapat ditempuh dengan jalur sungai dengan menggunakan perahu kayu (katinting) berkapasitas empat hingga 10 orang.
"Festival full moon di Rammang-Rammang ini diharapkan dapat menyedot perhatian wisatawan lokal dan mancanegara, sehingga objek wisata ini menjadi tempat wisata baru yang menasional," kata Gubernur Sulsel H Syahrul di Makassar, Rabu.
Menurut dia, Rammang-Rammang merupakan salah satu potensi sumber daya alam sekaligus objek wisata di Kabupaten Maros yang harus dikembangkan dan dilestarikan.
Ke depan, lanjut dia, Rammang-Rammang segera menjadi destina wisata nasional. Karena itu, pihaknya kini tengah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata.
Kabupaten Maros yang dikenal sebagai "butta salewangang" ini, kaya potensi wisata alam dengan pegunungan karst terpanjang kedua di dunia setelah Tiongkok.
Menurut dia, objek wisata yang menampilkan keindahan pegunungan karst dan kejernihan air di sungai itu, selama ini hanya menjadi objek wisata lokal yang belum dikelola secara profesional.
Untuk mencapai lokasi itu, dapat ditempuh dengan jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua, kemudian berjalan kaki sekitar setengah kilometer ke lokasi tersebut.
Sedang jalan lainnya dapat ditempuh dengan jalur sungai dengan menggunakan perahu kayu (katinting) berkapasitas empat hingga 10 orang.