Makassar (ANTARA Sulsel) - Deputi Kepala Perwakilan Kantor Pewakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) Causa Iman Karana mengatakan, perbankan di Sulsel akan merevisi target kredit dari 15-17 persen ke kisaran 13-15 persen.

"Beberapa waktu lalu BI menggelar FGD dengan bank untuk menyikapi perlambatan ekonomi, merujuk revisi yang sudah lebih dahulu dilakukan di tingkat nasional, dalam hal ini masing-masing kantor pusat, maka dalam waktu dekat bank-bank di daerah juga akan mengikuti," jelas Causa yang ditemui di Makassar, Kamis.

Ia menjelaskan, meski tetap tumbuh dari Rp84,15 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp94,4 triliun pada Juni 2015, penyaluran kredit di Sulsel cenderung masih melambat.

"Pertumbuhan pada Juni sebesar 12,17 persen, masih di bawah pertumbuhan Mei yang sebesar 12,53 persen," ujarnya.

Perlambatan pertumbuhan kredit ini, kata dia, dapat dilihat sebagai upaya bank untuk menjaga kehati-hatian.

Menurut Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah Kantor Perwakilan BI Sulsel Noor Yudanto, penurunan kredit ini terjadi di sektor pertambangan, pengangkutan dan jasa.

"Tetapi yang paling dalam memang sektor pertambangan," ujarnya.

Sementara dari sisi kredit UMKM, kata dia, tercatat pertumbuhan sebesar 7,05 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan lalu yang mencapai 6,51 persen (yoy).

Nilai kredit UMKM juga dilaporkan meningkat dari 26,15 miliar pada Juni 2014 menjadi Rp27,99 miliar pada juni 2015. Sedangkan proporsi kredit UMKM terhadap total kredit masih berada pada kisaran 29 persen.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024