Mamuju (ANTARA Sulbar) - Sedikitnya 20 persen Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di wilayah Sulawesi Barat, kondisinya dalam keadaan rusak.

"Selama ini kita telah berhasil membangun 300 PLTMH tersebar di enam kabupaten yang ada di Sulbar. Sayangnya, dari 300 PLTMH yang telah dibangun maka sekitar 20 persen dalam kondisi yang tidak layak pakai," kata Kepala ESDM Sulbar, Amri Ekasakti di Mamuju, Jumat.

Menurutnya, 300 PLTMH yang telah dibangun merupakan bantuan pemerintah pusat, provinsi hingga menggunakan dengan cara swadaya yang telah memberikan kontribusi 10 persen pada rasio elektrivikasi di wilayah Sulbar.

"Proyek pembangunan PLTMH ini lebih banyak ditempatkan pada wilayah desa terpencil yang jauh dari jaringan energi listrik milik PLN," katanya.

Amri mengatakan, kendala yang paling dirasakan selama ini ialah fungsi pembinaan dan pengawasan operasional PLTMH karena tidak adanya anggaran untuk pemeliharaan.

Sayangnya, kata dia, anggaran yang diajukan untuk biaya pemeliharaan atau perbaikan PLTMH hingga kini belum ada.

"Kami telah mengajukan anggaran ini ke Kementerian. Sayangnya, belum ada tindaklanjutnya sehingga 20 persen PLTMH yang rusak belum bisa dilakukan perbaikan," terang Amri.

Mantan Camat Bonehau ini menyebutkan, kerusakan PLTMH ini akibat prilaku masyarakat itu sendiri dalam memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan Turbin.

"Ketika listrik masuk ke desa-desa maka masyarakat di daerah itu malah memanfaatkan listrik dengan daya yang tinggi. Inilah yang mengakibatkan aliran listrik dari PLTMH mengalami kerusakan," ungkapnya.

Kendala lain sehingga PLTMH mengalami kerusakan kata dia, akibat belum maksimalnya fungsi organisasi masyarakat yang mengelola turbin PLTMH.

Termasuk, kata dia, iuran rutin yang harusnya digunakan untuk memelihara turbin dan membayar honor tekhnisi PLTMH.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024