Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) mengirmimkan dua wasit dari Pulau Jawa untuk memimpin pertandingan di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) pada 2-9 Agustus 2015 di Makassar, Sulsel.
"Wasit yang akan memimpin pertandingan 02SN memang tidak seluruhnya diambil dari Sulsel, namun ada juga yang dikirim sebagai wasit netral," kata Sekrtaris Umum PBVSI Sulsel Hamka Sanusi di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, PB PBVSI mengirim tim delegate serta dua wasit netral yang berasal dari luar Sulsel. Ini memang sebagai antisipasi PBVSI terhadap kemungkinan keberpihakan wasit di O2SN.
Sementara untuk Sulsel, Pengprov PBVSI telah menunjuk 10 wasit hakim untuk memimpin sejumlah pertandingan baik untuk tingkat pendidikan SMP dan SMA/SMK.
"Kami tentu mendukung komitmen pusat untuk menjalankan pertandingan secara fair. Untuk wasit dari Sulsel, Pengprov PBVSI Sulsel juga percaya dengan kapasitas mereka untuk memimpin pertandingan secara adil," katanya.
Khusus untuk tim O2SN Sulsel, dirinya mengaku terus berupaya meningkatkan kemampuan 14 atlet yang terdiri dari tujuh atlet untuk O2SN tingkat SMP dan tingkat SMU/SMK.
Dia menjelaskan, 14 atlet itu merupakan hasil seleksi ketat saat berlaga di ajang O2SN tingkat provinsi Sulsel beberapa waktu yang lalu. Para atlet itu juga merupakan yang terbaik berdasarkan pantauan Pengprov PBVSI Sulsel.
Terkait peluang tim Sulsel di ajang tersebut, dirinya mengakui tidak akan mudah. Apalagi tim Sulsel akan menghadapi sejumlah tim yang selama ini memang cukup menjanjikan di cabang olahraga bola voli indoor.
Namun demikian, kata dia, peluang itu tetap terbuka. Pihaknya juga berharap seluruh atlet bisa memanfaatkan status sebagai tuan rumah yang tentunya akan mendapatkan dukungan penuh dari penonton yang hadir menyaksikan pertandingan.
Untuk kualitas para atlet siswa di Sulsel, pihaknya juga mengaku cukup bisa bersaing. Tim pelatih juga telah ditugaskan untuk lebih memaksimalkan waktu yang tersisa untuk lebih mempersipkan tim secara maksimal.
"Untuk cabang bola voli sendiri sesuai jadwal akan mulai dipertandingkan 3-7 Agustus 2015. Mudah-mudahan dengan waktu yang sempit ini bisa kita maksimalkan untuk meningkatkan kualitas atlet," ujarnya.
"Wasit yang akan memimpin pertandingan 02SN memang tidak seluruhnya diambil dari Sulsel, namun ada juga yang dikirim sebagai wasit netral," kata Sekrtaris Umum PBVSI Sulsel Hamka Sanusi di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, PB PBVSI mengirim tim delegate serta dua wasit netral yang berasal dari luar Sulsel. Ini memang sebagai antisipasi PBVSI terhadap kemungkinan keberpihakan wasit di O2SN.
Sementara untuk Sulsel, Pengprov PBVSI telah menunjuk 10 wasit hakim untuk memimpin sejumlah pertandingan baik untuk tingkat pendidikan SMP dan SMA/SMK.
"Kami tentu mendukung komitmen pusat untuk menjalankan pertandingan secara fair. Untuk wasit dari Sulsel, Pengprov PBVSI Sulsel juga percaya dengan kapasitas mereka untuk memimpin pertandingan secara adil," katanya.
Khusus untuk tim O2SN Sulsel, dirinya mengaku terus berupaya meningkatkan kemampuan 14 atlet yang terdiri dari tujuh atlet untuk O2SN tingkat SMP dan tingkat SMU/SMK.
Dia menjelaskan, 14 atlet itu merupakan hasil seleksi ketat saat berlaga di ajang O2SN tingkat provinsi Sulsel beberapa waktu yang lalu. Para atlet itu juga merupakan yang terbaik berdasarkan pantauan Pengprov PBVSI Sulsel.
Terkait peluang tim Sulsel di ajang tersebut, dirinya mengakui tidak akan mudah. Apalagi tim Sulsel akan menghadapi sejumlah tim yang selama ini memang cukup menjanjikan di cabang olahraga bola voli indoor.
Namun demikian, kata dia, peluang itu tetap terbuka. Pihaknya juga berharap seluruh atlet bisa memanfaatkan status sebagai tuan rumah yang tentunya akan mendapatkan dukungan penuh dari penonton yang hadir menyaksikan pertandingan.
Untuk kualitas para atlet siswa di Sulsel, pihaknya juga mengaku cukup bisa bersaing. Tim pelatih juga telah ditugaskan untuk lebih memaksimalkan waktu yang tersisa untuk lebih mempersipkan tim secara maksimal.
"Untuk cabang bola voli sendiri sesuai jadwal akan mulai dipertandingkan 3-7 Agustus 2015. Mudah-mudahan dengan waktu yang sempit ini bisa kita maksimalkan untuk meningkatkan kualitas atlet," ujarnya.