Pasangkayu, Sullbar (ANTARA Sulbar) - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, melakukan rapat tertutup untuk menindaklanjuti temuan dari tim pemantau Independen yang dilaporkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Rapat ini dilakukan sebagai keseriusan lembaga DPRD Matra untuk menindaklanjuti temuan tim pemantau Independen yang dilaporkan ke BPK terkait temuan Aset Daerah sebagaimana laporan Lembaga Pemantau Independen yang difasilitasi Pemda mencapai angka 25 Milyar lebih dari Tahun 2010-2014," kata Ketua DPRD Matra H Lukman Said usai melakukan pertemuan di Pasangkayu, Senin.

Lukman Said mengatakan, sesuai pernyataan dari Dinas terkait bahwa data dari lembaga Pemantau Independen yang diberikan ke BPK dianggap tidak sinkron, karena apa yang dianggap menjadi temuan oleh Tim independen, bila dilihat dari fisik bangunan aset maka hal itu tidak sesuai.

"Seperti yang dilaporkan Lembaga Pemantau, bahwa Dinas Pendidikan terdapat temuan senilai Rp4 Milyar lebih terkait Aset Daerah gedung Sekolah SD Salumuni dan SD Biai`, sehingga saya meminta kepada Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan agar segera melaporkan dan memperbaiki data administrasi aset daerah. Begitupun untuk semua Kepala SKPD lainnya akan kami panggil untuk mendengarkan apa kendalanya sehingga belum melunasi temuan Aset Daerah tersebut", tegas H Lukman.

Ketika ditanya mengenai tertutupnya rapat tersebut serta diusirnya pekerja media dari ruangan rapat, H Lukman Said menegaskan bahwa hal tersebut tak bisa ditutupi karena hal ini merupakan hak publik untuk diketahui, seharusnya insan Pers menghadiri rapat tersebut.

"Ini adalah Konsumsi Publik, dan saya harap rekan pers dapat hadir dalam ruangan rapat," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, H M Yunus Alsam saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dinasnya memiliki temuan, namun tidak sebesar dengan apa yang dilaporkan Lembaga Pemantau Independen yang dilaporkan ke BPK.

"Memang benar, dinas kami memiliki temuan terkait Aset Daerah, namun tidak sebesar seperti apa yang dilaporkan Lembaga Pemantau Independen bahwa SD Salumuni sebesar 4 Milyar lebih dan SD Biai` 1 Milyar lebih. Yang ada bila saya lihat dari keberadaan serta fisik bangunan aset, nilainya hanya mencapai kurang lebih 2 Milyar," terang Yunus Alsam.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024