Makassar (ANTARA Sulsel) - Produksi buah stroberi Kabupaten Bantaeng hingga tahun ini telah mencapai 15 ton, kata Kepala Bidang Hortikultura, Bantaeng, Ir, Suaib P. Mp di Makassar, Rabu.

Pencapaian produksi buah stroberi di daerahnya itu diperoleh dari penanaman 40 ribu pohon stroberi pada satu hektare lahan yang dikembangkan oleh 15 petani, katanya.

Pada tahun ini, katanya, pihaknya mengusulkan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk menambah penanaman bibit dengan sistem polybag sebanyak 30 ribu pohon.

Perubahan anggaran tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi stroberi untuk mewujudkan Bantaeng sebagai daerah agrowisata buah.

Rencananya, tahun 2010, pihaknya akan menambah penyediaan bibit sebanyak 30 ribu sampai 50 ribu pohon serta membangun green house untuk peningkatan kualitas buah.

Pada awalnya, pengembangan budidaya stroberi pada Agustus 2008, pihaknya memasukkan anggaran penyediaan bibit sebanyak 10 ribu pohon dari Ciwidey, Jawa Barat pada lahan seluas 1/4 hektar termasuk penyediaan sarana penunjang lainnya seperti pupuk.

Kini lahan seluas satu hektar tersebut menjadi kawasan agrowisata buah yang dikunjungi oleh masyarakat lokal, dari berbagai daerah di Sulsel dan wisatawan luar negeri seperti Belanda dan Korea.

Untuk masuk ke kawasan wisata tersebut pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp5 ribu dan diperbolehkan petik pilih stroberi sendiri dengan harga jual Rp40 ribu/kilogram.

Namun, menurutnya, hasil produksi stroberi pada lahan tersebut belum bisa memuaskan semua pengunjung. "Jumlah produksi buah dengan jumlah pengunjung tidak seimbang. Tidak jarang ada pengunjung yang tidak memperoleh stroberi karena berkunjung saat tidak berbuah,"jelasnya.

Ia menyarankan agar pengunjung mengkonfirmasi kunjungan satu minggu atau tiga hari sebelum rencana kedatangan.

(T.PSO-100/Z004)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025