Makassar (ANTARA Sulsel) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Sulawesi Selatan menginstruksikan kepada seluruh kader partai untuk melaksanakan salat gaib sebagai bentuk penghormatan kepada dua ulama yang wafat di akhir pekan ini.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Sulawesi Selatan (DPW PKB Sulsel) Azhar Arsyad di Makassar, Minggu, mengatakan, dua ulama Nahdlatul Ulama besar meninggal di akhir pekan yakni KH Muchit Muzadi dan Gurutta (KH) Abunawas Bintang.
"Inna lillahi wa inna ilaihi roji`un, setelah berita duka dari Gurutta (KH) Abunawas Bintang. Berita duka datang dari Malang, Jawa Timur Deklarator PKB, KH Muchit Muzadi telah meninggal dunia dini hari tadi. Mari kita berikan penghormatan terakhir kepada dua ulama ini dengan melaksanakan salat gaib," ujarnya.
Selain itu, PKB juga meminta kader untuk membaca doa dan tahlil untuk kedua kyai ini karena jasa-jasa dari keduanya sangat besar dalam pengembangan dunia Islam di Indonesia.
"Partai Kebangkitan Bangsa Sulsel merasakan duka cita yang mendalam atas meninggalnya dua ulama kita," kata Azhar.
KH Muchit Muzadi wafat pada usia 90 tahun. Ia lahir di Tuban, Jawa Timur pada 1925. Tokoh NU ini merupakan Deklarator dari Partai Kebangkitan Bangsa.
KH Muchit Muzadi mendirikan PKB bersama KH Abdurrahman Wahid, KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, dan KH A Mustofa Bisri tahun 1998 silam. KH Muchit Muzadi juga tercatat sebagai sebagai musytasyar PBNU dalam beberapa periode.
Sedangkan AGH Abunawas Bintang meninggal dunia di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulsel, setelah menjalani perawatan intensif.
Ia termasuk salah satu ulama kharismatik di Sulsel. Selain mengemban amanah sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wajo, termasuk salah satu calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi Muktamar Ke-33 NU di Jombang bulan Agustus lalu, dan meraih suara signifikan.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Sulawesi Selatan (DPW PKB Sulsel) Azhar Arsyad di Makassar, Minggu, mengatakan, dua ulama Nahdlatul Ulama besar meninggal di akhir pekan yakni KH Muchit Muzadi dan Gurutta (KH) Abunawas Bintang.
"Inna lillahi wa inna ilaihi roji`un, setelah berita duka dari Gurutta (KH) Abunawas Bintang. Berita duka datang dari Malang, Jawa Timur Deklarator PKB, KH Muchit Muzadi telah meninggal dunia dini hari tadi. Mari kita berikan penghormatan terakhir kepada dua ulama ini dengan melaksanakan salat gaib," ujarnya.
Selain itu, PKB juga meminta kader untuk membaca doa dan tahlil untuk kedua kyai ini karena jasa-jasa dari keduanya sangat besar dalam pengembangan dunia Islam di Indonesia.
"Partai Kebangkitan Bangsa Sulsel merasakan duka cita yang mendalam atas meninggalnya dua ulama kita," kata Azhar.
KH Muchit Muzadi wafat pada usia 90 tahun. Ia lahir di Tuban, Jawa Timur pada 1925. Tokoh NU ini merupakan Deklarator dari Partai Kebangkitan Bangsa.
KH Muchit Muzadi mendirikan PKB bersama KH Abdurrahman Wahid, KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, dan KH A Mustofa Bisri tahun 1998 silam. KH Muchit Muzadi juga tercatat sebagai sebagai musytasyar PBNU dalam beberapa periode.
Sedangkan AGH Abunawas Bintang meninggal dunia di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulsel, setelah menjalani perawatan intensif.
Ia termasuk salah satu ulama kharismatik di Sulsel. Selain mengemban amanah sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wajo, termasuk salah satu calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi Muktamar Ke-33 NU di Jombang bulan Agustus lalu, dan meraih suara signifikan.