Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Seksi Lalu Lintas Sarana dan Keselamatan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Timur David Sujito mengatakan jalur Kereta Api Trans Sulawesi Makassar - Pare-pare dirancang tanpa perlintasan sebidang.

"Untuk saat ini pembangunannya semua dirancang tanpa perlintasan sebidang, kalau harus melintas jalan, kita bangun di atas bidang jalan, meskipun ke depan mungkin saja ada perubahan rancangan tata ruang," kata David yang ditemui seusai rapat pembahasan lahan Kereta Api Trans Sulawesi Makassar - Pare-pare, di Makassar, Senin.

Pihaknya, kata dia, telah belajar dari pengalaman pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa yang memiliki ribuan perlintasan sebidang.

Banyaknya perlintasan sebidang, lanjutnya, akan membutuhkan pengawasan yang lebih intens dan banyaknya infrastruktur pengamanan.

Apalagi, menurut David, kereta api pada jalur ini akan memiliki kecepatan yang sangat tinggi, hingga mencapai 200 km per jam.

"Kalau ketabrak itu akan hancur ngak berbentuk," tambahnya.

Nantinya, jalur kereta api ini akan memiliki double track dan disterilkan pada bagian kanan dan kiri.

Sedangkan terkait penentuan titik lokasi stasiun, kata dia, akan diintegrasikan dengan terminal tipe A di setiap kabupaten/kota.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu`mang meminta kepada para Kepala Daerah yang daerahnya dilewati oleh Kereta Api, Trans Sulawesi Makassar-Parepare untuk segera membentuk tim pembebasan lahan di masing-masing daerah untuk mempercepat pengerjaan trase kereta api.

"Dengan tim ini tentu bisa dibahas, berapa lahan yang akan dibebaskan, kemudian berdiskusi secara teknis untuk mempercepat pembebasan lahannya," kata Agus.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024