Makassar (ANTARA Sulsel) - Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSL-B3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tuti Mintarsih menyebutkan pengelolaan bank sampah sampai saat ini menembus omzet miliaran rupiah.

"Hadirnya bank sampah di Indonesia menjadi berkah tersendiri bagi pengelolanya, dari omzet Rp15 miliar perbulan tahun ini meningkat hingga Rp34 miliar perbulan secara total," katanya dalam Rakornas Bank Sampah III di Hotel Clarion Makassar, Rabu.

Tuti menuturkan saat ini bank sampah yang terdaftar mencapai 2.821 unit dari sebelumnya 1.640 unit di seluruh Indonesia dengan serapan tenaga kerja mencapai 175 ribu orang.

Pengelolaan bank sampah dimulai 2011 dan terus berkembang pesat hingga saat ini.

Dari awal hanya 99 kota saja yang mengelola bank sampah hingga pada 2015 mencapai 129 kota di Indonesia.

Sementara pengelolaan sampah secara nasional meningkat dari 2.347 ton perbulan menjadi 5.551 ton perbulan, sehingga diperlukan manajemen pengelolaan sampah yang bisa bernilai ekonomis bagi masyarakat.

Berdasarkan taksiran setiap orang menghasilkan sampah perharinya sebanyak 0,7 kilogram, sehingga bila dihitung secara total perbulan bisa mencapai 20-30 kilogram sampah perorang.

Ketua Panitia Rakornas Muhammad Sudirman berharap kegiatan tersebut menghasilkan pengelolaan sampah yang efektif dan efesien termasuk kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga lingkungannya.

"Bank sampah ini salah satu solusi dalam memilah sampah untuk menjadi nilai ekonomis. Salah satu terobosan baru adalah menghadirkan pelayanan bank sampah secara online melalui aplikasi yang bisa diuduh secara gratis di ponsel pintar," tambahnya.

Direktur Umum Pengendali Bank Sampah Nasional itu mengemukakan mengelola sampah saat ini harus membuang cara lama dengan menghadirkan konsep baru tiga R seperti Reduce (Pembatasan), Reuse (Guna-ulang) dan Recycle (Daur-ulang).

"Terbentuknya bank sampah induk di Makassar dan Malang akan menjadi magnet tersendiri dengan kota lainnya di Indonesia, sehingga harapannya ke depan semua kota di Indonesia punya bank sampah," ujarnya.

Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan pada 2014 sudah ada 104 Bank Sampah Unit Tingkat Rukun Warga termasuk Bank Sampah Pusat dengan nasabahnya mencapai 5.000 orang.

Jumlah sampah yang telah direduksi mencapai 455 ton dengan omset mencapai Rp477 juta.

Rakornas tersebut mengangkat tema `Inovasi Pengembangan Bank Sampah Sistem Online` yang juga memperkenalkan sistem bank sampah daring melalui aplikasi berbasis ponsel pintar.

Inovasi tersebut bertujuan guna memberikan kemudahan masyarakat saat menyetor sampahnya.

Rakornas diikuti para 800 orang lebih mulai direktur bank sampah se-Indonesia perwakilan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) serta dihadiri Walikota Makassar, Wali Kota Jambi, Probolinggo dan Wali Kota Malang.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024