Parigi, Sulteng (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyerahkan tujuh buah kapal penangkap ikan bertonase 15 GT dan 3 GT berikut peralatan tangkapnya kepada para nelayan di lima kabupaten di daerah ini.

Penyerahan tersebut berlangsung di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paranggi, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Kamis, oleh Staf Ahli Gubernur Sulteng Abdul Salam Mathar, serangkaian dengan kegiatan bahari internasional Sail Tomini 2015 di Kabupaten Parimo.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Johanis Riga melaporkan bahwa kapal-kapal yang dibiayai APBD Sulteng 2015 itu berkonstruksi fiber sebanyak enam buah dan dibangun di galangan kapal Kupang, NTT.

Satu unit lainnya yang bertonase 15 GT berkonstruksi kayu dan dibangun di galangan kapal Ampana, Kabupaten Tojo Unauna, Sulteng.

Kapal-kapal ini diberikan kepada kelompok usaha bersama (KUB) nelayan yang anggotanya telah memiliki kartu nelayan, dan tersebar di kabupaten Tolitoli dan Donggala masing-masing dua kapal, Parigi Moutong, Morowali dan Tojo Unauna satu kapal.

Selain menyerahkan kapal, Dinas KP Sulteng juga menyerahkan rumah ikan masing-masing 70 modul yang dibangun dengan dana APBD 2015 di dua lokasi yakni Desa Bhakti Agung, Kabupaten Poso dan Marantale, Kabupaten Parimo.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Abdul Salam Mathar mengemukakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus membantu nelayan dengan berbagai sarana dan fasilitas yang dibutuhkan untuk menangkap ikan demikian kesejahteraan nelayan.

Kepala Dinas KP Sulteng Hasanuddin Atjo mengemukakan kapal-kapal tersebut diserahkan kepada kelompok nelayan yang tinggal di pulau-pulau, sehingga kapal tersebut tidak hanya berfungsi untuk menangkap ikan atau mengangkut hasil tangkapan dari rumpon ke darat, tetapi juga untuk berbagai keperluan sosial masyarakat di pulau-pulau terpencil.

"Jadi kapal ini akan memiliki manfaat berganda (multy purpose), yakni sebagai sarana ekonomi tetapi juga sarana sosial seperti mengangkut orang sakit, air bersih dan kegiatan sosial lain untuk kepentingan masyarakat pulau-pulau terpencil," ujarnya.

Sementara itu, pejabat penanggung jawab teknis kegiatan (PPTK) Iffat Burhan mengemukakan bahwa kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan ini dipilih melalui seleksi dan diupayakan nelayan miskin dan berkelompok dalam jumlah kecil yakni di bawah 10 orang serta masih memiliki hubungan kekeluargaan.

Ini dimaksudkan agar pengelolaan kapal ini lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan yang bersangkutan, katanya.

Selain menyerahkan kapal, Dinas KP Sulteng juga menyerahkan kartu nelayan dan sedang membangun gedung perbaikan jaring, gedung pertemuan nelayan dan menara suar di PPI Paranggi memanfaatkan dana APBN Kementerian KP. 

Pewarta : Rolex Malaha
Editor :
Copyright © ANTARA 2024