Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo secara langsung memastikan kecukupan pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha dengan mengunjungi pemasok sapi lokal dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tamangapa di Makassar, Rabu.
"Hari ini setelah melihat salah satu suplier utama sapi ke RPH, kita lihat kontraksinya tidak ada, aman-aman saja, mereka bahkan siap menyediakan 10 ribu ekor sapi yang berasal dari berbagai pedagang yang dikoordinasi di tempat ini," kata gubernur seusai melakukan peninjauan.
Sementara total ketersediaan sapi di provinsi ini, menurut gubernur, mencapai 40 ribu ekor sapi.
"Dengan kebutuhan kita yang biasanya pada kisaran di atas 20 ribu hingga 30 ribu ekor, ini berarti kita masih memiliki kelebihan sekitar 65 ribu ton daging," terangnya.
Gubernur mengatakan dengan ketersediaan sapi yang cukup, kontrol harga dapat lebih mudah dilakukan.
"Kenaikan harga daging bisa saja terjadi mengingat permintaan meningkat, namun sejauh ini semuanya normal," tambahnya.
Pihaknya juga siap melakukan intervensi apa bila kenaikan harga melampaui batas-batas tertentu yang dapat memicu terjadinya inflasi yang berlebihan.
"Kita akan siapkan dana kontigensi untuk itu, jika memang diperlukan," ujarnya.
Pihaknya juga berjanji akan merehabilitasi RPH Tamangapa. Ia berharap RPH Tamangapa nantinya akan menggunakan sistem yang lebih modern.
"Sistem pemotongan yang lebih baik, tanpa menimbulkan kesakitan pada hewan," kata dia.
"Hari ini setelah melihat salah satu suplier utama sapi ke RPH, kita lihat kontraksinya tidak ada, aman-aman saja, mereka bahkan siap menyediakan 10 ribu ekor sapi yang berasal dari berbagai pedagang yang dikoordinasi di tempat ini," kata gubernur seusai melakukan peninjauan.
Sementara total ketersediaan sapi di provinsi ini, menurut gubernur, mencapai 40 ribu ekor sapi.
"Dengan kebutuhan kita yang biasanya pada kisaran di atas 20 ribu hingga 30 ribu ekor, ini berarti kita masih memiliki kelebihan sekitar 65 ribu ton daging," terangnya.
Gubernur mengatakan dengan ketersediaan sapi yang cukup, kontrol harga dapat lebih mudah dilakukan.
"Kenaikan harga daging bisa saja terjadi mengingat permintaan meningkat, namun sejauh ini semuanya normal," tambahnya.
Pihaknya juga siap melakukan intervensi apa bila kenaikan harga melampaui batas-batas tertentu yang dapat memicu terjadinya inflasi yang berlebihan.
"Kita akan siapkan dana kontigensi untuk itu, jika memang diperlukan," ujarnya.
Pihaknya juga berjanji akan merehabilitasi RPH Tamangapa. Ia berharap RPH Tamangapa nantinya akan menggunakan sistem yang lebih modern.
"Sistem pemotongan yang lebih baik, tanpa menimbulkan kesakitan pada hewan," kata dia.