Makassar (ANTARA Sulsel) - Polisi akhirnya menembak mati pelaku Begal bernama Sultan alias Karim saat hendak melarikan diri ketika petugas membawanya untuk menunjukkan lokasi persembunyian rekannya di jalan Borong, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Pelaku ini ingin meloloskan diri, sudah dilakukan peringatan berapa kali namun tidak diindahkan terpaksa kami arahkan," kata Kepala unit Resmob Polda Sulsebar Kompol Muhammad Yadin di Makassar, Minggu.

Petugas menembak kearah betis kaki kanan pelaku namun masih ingin melarikan diri kemudian diarahkan tembakan lurus dan timah panas mengenai dada sebelah kiri, seketika pelaku tumbang lalu diangkat ke mobil bak terbuka selanjutnya di bawa ke Rumah Sakit Bayangkara namun tidak tertolong.

Ia menjelaskan penembakan tersebut saat pelaku dibawa untuk menunjukkan Tempat Kejadian Perkara atau TKP yang pernah dia lakukan kemudian tempat pembunuhan di wilayah Borong Polsek Mangggala pada Sabtu malam.

"Tim juga meminta pelaku ini menunjukkan lokasi tempat persembunyian rekan lainnya. Selain itu Pelaku juga mengakui pernah melakukan pembuhuhan pada 2014 lalu di Manggala antang," bebernya.

Diketahui pelaku sering melakukan perampokan di sejumlah mini market di wilayah Makassar dan telah beberapa kali lolos dari penangkapan. Bahkan sebelum meninggal pelaku mengaku telah menjalankan aksinya di 20 TKP berbeda.

Yadin menyebut sebelumnya pelaku tertangkap massa di depan show room Isuzu dekat jembatan layang, Sabtu pada pukul 17.00 WITA usai menjalankan aksinya menodong Fadli (18) mahasiswa Unibios 45 di depan kampusnya bersama dua rekannya mengunakan anak panah dan berhasil membawa lari handphone.

Korban kemudian berteriak dan sejumlah warga dan pengguna jalan mengejar pelaku, motor Honda Beat plat putih yang digunakan pelaku terjatuh di lokasi tersebut, dua rekannya berhasil lolos sementara Karim tertangkap langsung diamankan dan nyaris dihakimi warga saat itu, beruntung polisi tiba di TKP.

"Saat itu pelaku tertangkap dan hampir di massa. Barang bukti yang ditemukan satu anak panah beserta ketapel, kunci leter T dan tujuh bungkus plastik kecil sisa narkoba Sabu-sabu diamankan, kemudian dibawa ke kentor untuk pengembangan," tambahnya.

Terpisah Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memberikan apresiasi terhadap aksi tegas tersebut, sehingga perlakuan itu bisa menjadi efek jera bagi pelaku lainnya untuk tidak melakukkan tindakan kejahatan.

Dirinya mengakui aksi begal sudah sangat meresahkann warga kota yang melakukan aktivitas sehingga pihaknya mendukung penuh pemberantasan begal motor di Makassar.

"Penembakan pelaku begal sebagai upaya represif petugas polisi memang pantas dilakukan mengingat perbuatan itu sudah meresahkan dan berbahaya. Kami mendukung penindakan itu sebagai efek jera bagi pelakuknya," ujarnya.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Fery Abraham juga menegaskan pihaknya akan terus melakukan operasi memberantas pelaku begal sebagai bagian tugas aparat melindungi masyarakat di Makassar. Penembakan pelaku begal kata dia, sudah sesuai prosedur.

"Kalau sudah diperingatkan beberapa kali tidak diindahkan maka tentu angggota akan melakukan tindakan represif untuk melumpuhkan pelaku, bila masih tetap melawan terpaksa dieksekusi," ujarnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024