Makassar (ANTARA Sulsel) - Nahdliyin (warga Nahdlatul Ulama) Sulawesi Selatan menghidupkan kembali tradisi Lailatul Ijtimak (pertemuan rutin pada malam hari pada setiap pertengahan kalender) yang digelar di Kompleks Racing Center, Makassar.

"Ini merupakan kegiatan yang penting bagi umat Islam, karena diawali dengan pembacaan Kitab Du`aa Attawwasul Fii Qira`ati Surati Yasin yang disusun dan dipimpin oleh Katib Syuriyh Dr KH Ruslan serta pembacaan surah Yasin secara berjamaah," kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulsel Dr HM Arfah Shiddiq di Makassar, Jumat.

Dalam tausiyahnya, Rais Syuriah PWNU Sulsel Anregurutta Dr KH M Sanusi Baco menjelaskan latar belakang Lailatul Ijtimak yang memiliki arti yang mendalam bagi umat Islam.

"Lailatul Ijtimak itu penting, karena banyak peristiwa penting terjadi pada malam hari, misalnya turunnya Al Quran, doa mustajab, Isra Mikraj, dan banyak lagi peristiwa yang terjadi pada malam hari," katanya.

Hal inilah yang menyebabkan dalam tradisi warga Nahdliyin selalu berkumpul pada malam hari, selain memupuk kembali silaturrahim juga diisi majelis ilmu, bahkan Rasulullah dalam sebuah riwayat menganjurkan umatnya yang berpergian, sebaiknya pada malam hari, karena Allah SWT akan menyempitkan dunia baginya dalam arti mempermudah setiap perjalanannya.

"Karena itu, harus senantiasa saling mengingatkan untuk menginstrospeksi diri dan memupuk silaturrahim. Jadi, Lailatul Ijtimak itu bisa diisi dengan tahlil, kajian keilmuan, rapat umum organisasi, dan akhirnya shalat malam," kata Sanusi.

Pada kegiatan tersebut hadir para pengurus jajaran Syuriah dan Tanfidziah NU Sulsel, Rais Syuriyah NU Makassar Anregurutta Dr KH Baharuddin HS, Rais Syuriyah NU Palopo Prof KH Said Mahmud, Sekretaris Yayasan PT Al-Gazali KH Abd Kadir Sailel, Rektor UIM Dr A Majdah M Zain, dan para Ketua Badan Otonom NU Sulsel.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024