Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah jangkar pemersatu negara di tengah mozaik kemajemukan bangsa.

"TNI berperan menjaga kedaulatan bangsa untuk mencapai cita-cita konstitusional yang tertera dalam UUD 1945," kata Hidayat usai menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 TNI di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Senin.

Ia mengemukakan bahwa peran strategis TNI adalah menjaga dan mengelola kemajemukan bangsa, sehingga kemajemukan tersebut menjadi enerji bangsa untuk tetap mempertahankan NKRI.

Peran TNI, lanjutnya, adalah menciptakan rasa aman dan tenteram, menjaga harkat dan martabat Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat.

"Itulah sebabnya menurut saya, TNI harus bisa menjadi jangkar pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote," kata Hidayat.

Karenanya, lanjut Hidayat, TNI harus mendapat dukungan pemerintah terkait kelengkapan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"TNI harus profesional, dekat dengan rakyat, dan didukung alutsista yang canggih dan modern," ujarnya.

Tema peringatan HUT ke-70 tahun ini ialah "Bersama rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian".

Hadir dalam peringatan HUT TNI di Pantai Losari, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, Pangkoopsau II, dan Danlantamal VI. Selain itu, hadir Ketua DPRD Sulsel HM Roem, Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal, dan Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Dwia Aries Tina.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024