Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan "Search and Resque" Nasional atau Basarnas berencana akan mengevakuasi seluruh korban pesawat Aviastar menggunakan helikopter untuk mempermudah jalannya evakuasi.

"Rencananya empat heli akan diterjunkan ke lokasi penemuan pesawat tersebut, dua berangkat dari Kabupaten Sidrap dan dua lainnya dari Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar," ujar Direktur Ops LAT Basarnas Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus, Senin.

Ia menuturkan masing-masing dua helikopter milik Basarnas dan PT Bosowa diberangkatkan dari Sidrap sementara dua lainnya diterbangkan dari lanud untuk menyusul heli sebelumnya.

"Keberangkatan rencananya lebih pagi agar bisa cepat tiba di lokasi penemuan tersebut, saat ini tim evakuasi sudah bersiap untuk diberangkatkan," katanya.

Rencananya seluruh korban akan dibawa ke bandara untuk selanjutnya diidentifikasi di "Crisis Center" Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengenali para korban tersebut.

Evakuasi tujuh penumpang dan tiga kru pesawat Aviastar di Dusun Ulusalu, Kabupaten Luwu, akan dilakukan melalui jalur udara untuk mempermudah proses pengangkatan korban.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan Mabes Polri mengirim helikopter jenis Dolphin untuk memperkuat tim SAR dalam misi pencarian pesawat Twin Otter Aviastar yang hilang kontak sejak Jumat (2/10/15).

"Helikopter jenis Dolphin milik Mabes Polri sudah ada di Lanud Hasanuddin dan ini akan digunakan menyisir pencarian Aviastar," ujarnya.

Dia mengatakan, helikopter Dolphin ini dengan memuat 15 orang penumpang akan menyisir beberapa lokasi untuk mencari pesawat Aviastar tersebut.

Pencarian pesawat itu akan dipimpin langsung oleh Wakapolda Sulselbar Brigjen Pol Ike Edwin bersama pejabat utama, Kapolres dan beberapa wartawan lainnya diperkirakan bisa mengangkut 15 orang.

Pesawat Aviastar ini diketahui jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 dinakhodai tiga kru pesawat yakni Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi bernama Sukris.

Sementara tujuh penumpang lainnya yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun). Polisi memastikan para korban telah meninggal dunia.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024