Makassar (ANTARA Sulsel) - Keluarga korban tragedi pesawat Aviastar tipe DHC6 yang jatuh di Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berharap pihak Aviastar bisa menanggung biaya korban.

Ayah dari almarhum Risa Arman yang menjadi korban yakni Iskandar Basuni di Makassar, Selasa, mengatakan sudah mendengar pihak Aviastar bersedia menanggung biaya korban namun demikian hingga saat ini belum ada komunikasi tentang kepastiannya.

"Kami belum ada komunikasi dengan pihak Aviastar terkait kepastian pembiayaan korban. Kami tentu berharap jika memang itu menjadi tanggungjawab Aviastar maka selayaknya informasi soal itu (membantu biaya korban) dapat direalisasikan," jelasnya.

Selain Risma Arman, keluarga juga kehilangan menantu dan cucu dalam kejadian tragis pada Jumat lalu tersebut yakni Lisa Falentin dan Sakhi Arqam.

Mengenai kejadian yang menimpa tiga keluarganya, dirinya dan keluarga lain mengaku sudah mengikhlaskan kepergian keluarga mereka.

Pihak keluarga juga mengapresiasi seluruh pihak baik Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat yang sudah bekerja keras mencari lokasi korban.

"Kami sebagai keluarga tentu sangat berharap pihak Aviastar betul-betul memenuhi komitmennya membantu para korban seperti informasi di media. Kami juga telah ikhlas dan berharap kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.

Sementara itu, pihak keluarga juga masih terus menunggu kedatangan jenazah di Makassar.

Dia menjelaskan jika sudah ada kabar kedatangan jenazah maka pihak keluarga akan langsung menuju Rumah Sakit Bhayangkara Makassar yang ditunjuk sebagai posko Ante Mortem Aviastar. Pihaknya juga menunggu konfirmasi dari pihak Basarnas.

Dari informasi sementara yang didapatkan pihak keluarga, kata dia, maka diperkirakan janazah direncanakan tiba Selasa malam. Pihak keluarga juga berharap proses evakuasi korban bisa berjalan lancar dan cepat tiba di Makassar.

Sejumlah keluarga yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Palembang, Bandung, Jakarta,, Cirebon serta kabupaten di Sulsel juga sudah tiba di rumah kediaman di Kompleks Bung Permai Blok A2 nomor 5.

"Kami memutuskan tidak menunggu di bandara hanya di rumah sambil menunggu informasi resmi. Kami berharap seluruh proses evakuasi berjalan lancar karena informasinya medan evakuasi memang cukup sulit terjangkau," katanya.

Pesawat Aviastar jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 dinakhodai tiga kru pesawat yakni Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi bernama Sukris.

Sementara tujuh penumpang lainnya yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun). Polisi memastikan para korban telah meninggal dunia.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024