Makassar (ANTARA Sulsel) - Direktur Keselamatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengungkapkan desain aspek keselamatan kereta api Trans-Sulawesi lebih baik dibandingkan dengan di Pulau Jawa.

"Karena kereta api di daerah ini kami bangun dari awal, tidak tambal-sulam seperti yang ada di Jawa dan Sumatera. Tentunya, kami bisa merancang yang lebih baik, termasuk dari aspek keselamatan," katanya di Makassar, Rabu.

Setidaknya terdapat tiga aspek yang didesain menjadi keunggulan KA Trans-Sulawesi dari sisi keselamatan. "Pertama lebar sepur atau lebar rel yang lebih besar dibanding yang ada di Jawa dan Sumatera," ujarnya.

Jika di Jawa dan Sumatera lebar rel adalah 1.067 mm, maka di Sulawesi lebarnya mencapai 1.435 mm. "Tentunya itu akan berpengaruh pada kestabilan kereta," imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, rel di Jawa dan Sumatera adalah rel dengan spesifikasi R/54, artinya per satu meter, beratnya mencapai 54 kg.

Sementara yang ada di Sulawesi menggunakan R/60, setiap per satu meter rel beratnya mencapai 60 kg.

Keunggulan lain adalah sistem perlintasan kereta api di Sulawesi Selatan yang dirancang agar tidak memiliki perlintasan sebidang.

"Artinya, tidak ada pertemuan lintasan kereta api dengan jalan seperti yang banyak ditemukan di Jawa maupun Sumatera. Jika ada pertemuan lintasan, maka dibuatkan fly over atau underpass," ujarnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024