Mamuju (ANTARA Sulbar) - Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) Lembang, Kelurahan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terpaksa belajar di areal parkir setelah lantai gedung sekolah mereka roboh.

"Siswa kami terpaksa belajar di parkiran karena gedung sekolah dua lantai yang sebelumnya ditempati siswa roboh," kata Kepala Sekolah SD 60 Lembang, Radi di Majene, Kamis.

Selain lantai II roboh, sebagian gedung lainnya juga terlihat mulai retak. Beruntung, robohnya lantai gedung ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Menurutnya, sudah lebih sebulan siswa SD 60 Lembang dipaksa belajar sehari-hari dengan mengubah areal parkir menjadi tempat belajar bagi siswa.

Ironisnya karena kondisi gedung tua ini berada di pusat perkotaan yang notabene menjadi perhatian publik setiap harinya. Apalagi, konsep pembangunan di Sulbar telah menetapkan Majene sebagai kota pendidikan di provinsi ke 33 ini.

Proses belajar di sekolah ini praktis hanya empat kelas tak bisa digunakan lagi karena kondisi gedung tak layak pakai.

Bahkan kata Radi, sejumlah guru mengajar pun mulai takut lantaran dinding bangunan sudah mulai retak-retak.

Saat ini, jajaran kepolisian Resor Majene setelah melakukan penyelidikan atas kasus ini. Apalagi, bangunan sekolah ini tergolong masih baru atau baru berusia sekitar lima tahun lebih.

Kuat dugaan, robohnya gedung ini akibat konstruksi tidak sesuai standar kelayakan. Faktanya, gedung baru yang menampung ratusan siswa ini roboh.

Para siswa maupun guru meminta kepada pemerintah dapat segera melakukan penambahan bangunan sekolah agar kegiatan belajar mengajar kembali normal.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024