Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 67 rumah di Jalan Cakalang, Kecamatan Ujungtanah, Makassar, Sulawesi Selatan ludes dilalap si jago merah pada Jumat.

Api mulai membakar sejak subuh tadi di pemukiman padat penduduk tersebut. Sejumlah warga sibuk memadamkan api dengan air seadanya. Karena angin begitu kencang api sulit dikendalikan sehingga merambat ke sejumlah rumah warga.

Petugas pemadam tiba di lokasi kejadian dan berusaha memadamkan api, namun karena banyaknya orang yang menyaksikan kebakaran itu ditambah lorong sempit membuat tim pemadam kebakaran kesulitan menuju sumber api.

"Warga tidak kooperatif dan saling menyalahkan sehingga kami terhambat melakukan pemadaman. Rata-rata warga egois dan meminta bagian sini dan bagian sana dulu dipadamkan padahal kami punya cara sendiri," kata Kepala Disdamkar Kota Makassar Imran Samad di lokasi.

Ia menyebutkan pihaknya menerjunkan semua unit disetiap posko pemadam kebakaran dengan total damkar yang diturunkan sebanyak 17 unit.

"Ada delapan posko baik di Kima, posko timur dan induk semua diturunkan memadamkan. Api baru bisa dikuasai sekitar tiga jam karena kejadian subuh tadi. Angin juga begitu kencang saat kebakaran," ujarnya.

Sementara Muhsin salah satu korban kebakaran juga selaku ketua RW 03 Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujungtanah menyebutkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 05.15 WITA usai salat Subuh. Api diduga berasal dari rumah Pata.

"Katanya arus pendek ada korsleting, tapi itu baru prakiraan, nanti biar polisi yang melakukan penyelidikan. Kebakaran tadi subuh, dan saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang dalam rumah. Katanya sumber api dari rumah pak Pata," bebernya.

Hingga saat ini petugas masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian kebakaran di tiga titik yakni Cakalang 5, 6, 7 dan 167. Tidak ada korban dalam peristiwa itu namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Rencananya Dinas Sosial akan membuka posko dan dapur umum.

"Rencana akan dibuka posko dan dapur umum karena lebih dari 50 rumah, berdasarkan pendataan ada 67 rumah belum masuk jumlah Kepala Keluarga atau KK," sebut anggota Tagana Makassar Hamzi Azis usai mendata korban.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024