Makassar (ANTARA Sulsel) - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional menyatakan kabut asap yang melanda sejumlah kawasan di Indonesia bagian timur termasuk Sulawesi menggangu lalulintas penerbangan sejumlah maskapai.

"Jarak pandang di udara sekitar dua ribu kilometer saja, sehingga penerbangan banyak yang ditunda dan itu menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang," kata Humas Bandara setempat Hary Budi Waluyo saat dihubungi, Minggu.

Menurut dia berdasarkan informasi pihak terkait Angkasa Pura I Makassar, kabut asap memang sudah memasuki kawasan penerbangan di wilayah Makassar dan sekitarnya yang menggangu jarak pandang pilot saat menerbangkan pesawat.

Kendati demikian pihak maskapai tidak ingin mengambil resiko karena berbahaya dan terpaksa menunda jadwal penerbangan mulai pukul 00.00 WITA-08.00 WITA. Akibatnya penumpukan penumpang masih terjadi di bandara tersebut.

"Info yang masuk ada puluhan penerbangan di tunda keberangkatan sejak tadi karena kabut asap di udara terlihat sudah menggangu. Akibatnya maskapai menunda jadwal penerbangan," sebut Kepala Departemen Shared & Service PT Angkasa Pura I ini.

Kondisi sementara di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin masih banyak penumpang terlihat menunggu kejelasan penerbangan. Untuk itu pihaknya berharap pihak maskapai memberikan fasilitas kepada penumpang yang menunggu lama misalnya pemberian makanan dan penginapan sampai waktu penerbangan dilaksanakan.

Berdasarkan jadwal penerbangan menuju Kalimantan dan sekitarnya, serta Pulau Sumatera dan Papua sekitarnya. Diketahui ada 19 penerbangan yang ditunda penerbangannya. Seperti pesawat Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia.

Salah satu penumpang Lion Air Syamsuddin tujuan Papua juga memberikan informasi telah menunggu lebih dari lima jam akibat peswat yang ingin ditumpangi terus ditunda keberangkatannya.

"Saya dari tadi siang sampai sekarang belum diterbangkan, alasannya delay (tunda) ada musibah kabut asap dengan jarak pandang terbatas. Kami berharap malam ini bisa berangkat atau minimal subuh sebentar," katanya saat menghubungi wartawan.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024