Makassar (ANTARA Sulsel) - Kapolda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar mengingatkan agar semua pasangan calon tidak menggunakan politik uang dalam pemilihan kepala daerah serentak di 11 kabupaten, Sulsel.

"Saya mengingatkan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk tidak melakukan praktek `serangan fajar`," ujar Pudji saat melakukan kunjungan kerja ke Maros, Selasa.

Dia mengatakan, pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung di Pilkada Maros untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di Maros seperti yang terjadi sampai saat ini.

Karenanya, Pudji meminta semua paslon untuk tidak melakukan serangan fajar ataupun melakukan praktek politik uang (money politic) di detik-detik proses pencoblosan.

"Sebaiknya kita bersama-sama untuk menjaga keharmonisan Pilkada di Maros. Apalagi Maros merupakan salah satu kabupaten kota yang dianggap aman dan tertib jelang pilkada. Kita berharap ini berjalan sampai pelaksanaan pilkada mendatang di bulan Desember," ungkapnya.

Dia menuturkan, akan mengikuti perkembangan pergerakan masing-masing calon bupati. Sehingga, kata Kapolda, dia secara tidak langsung mengetahui pergerakan paslon.

"Kami akan mengikuti perkembangan masing-masing calon di seluruh daerah. Jadi jika ada yang bermain curang pasti akan kami ketahui," ungkapnya.

Mantan Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) ini menjelaskan, seharusnya paslon memperbaiki moral dan bertarung secara sportif. Sebisa mungkin, kata Pudji, paslon menghindari kampanye hitam (black campaign).

"Untuk menang, paslon tidak harus melakukan black campaign karena pasti sebelum mereka maju di Pilkada mereka telah memiliki hitung-hitungan suara. Jadi untuk apa berbuat curang dengan melakukan kampanye hitam. Menghindari black campaign juga merupakan salah satu perbaikan moral," jelasnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024