Mamuju (ANTARA Sulbar) - Aliansi Peduli Petani Tapango (APPT) Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat menyatakan konsolidasi untuk melakukan penolakan proyek pembangunan pipa PDAM di Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar tidak berhenti.

"Seluruh aliansi APPT yang tergabung dari beberapa lembaga pemuda mahasiswa dan rakyat berlevel nasional akan menggalang konsolidasi dan dukungan gerakan sampai ke tingkat nasional dalam rangka melakukan penolakan proyek pembangunan pipa PDAM di Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar," kata koordinator APPT Abdullah di Polewali Mandar, Sabtu.

Ia mengatakan, APPT Polewali Mandar bersama petani telah menolak pembangunan pipa PDAM yang akan mengambil sumber air dari sungai Riso Kecamatan Tapango harus dihentikan, karena dapat membuat sumber air petani akan berkurang dan lahan pertanian petani seluas 3.000 hektare akan kering.

"Bahkan petani di Kecamatan Tapango sebanyak empat orang ditahan aparat kepolisian Polres Polewali Mandar karena dianggap melakukan aksi anarkis ketika menolak pembangunan PDAM Polman dengan cara membakar pipa PDAM Polman," katanya.

Selain itu APPT telah menduduki DPRD Kabupaten Polman untuk mendesak agar petani yang ditangkap pihak kepolisian segera dibebaskan dan pembangunan pipa PDAM Polman di sungai Riso dihentikan.

"Namun itu semua tidak mendapatkan perhatian dari Bupati Polman sehingga kami anggap telah bersekongkol dengan DPRD Polman yang sebelumnya sudah memuluskan rencana pembangunan pipa PDAM Polman," katanya.

Ia mengatakan, APPT Polman tidak akan berhenti menggalang dukungan masyarakat menolak PDAM Tapango sampai proyek tersebut dihentikan dan akan tetap berjuang membebaskan petani yang ditangkap.

Pihaknya juga telah menuding, Bupati Polman yang mengaku Tapango sebagai kampung halamannya seharusnya tidak tinggal diam melihat kondisi masyarakat di Kecamatan Tapango yang menolak PDAM Polman.

"Kami sudah menyurat beberapa kali ke Pemerintah di Polman, namun tidak digubris Bupati Polman, dan tidak ada kepeduliannya," katanya.

Menurut dia, pemerintah di Polewali Mandar selama ini tidak mendengar aspirasi masyarakat petani dan justru tetap bertahan membangun pipa PDAM dan membuat petani marah lalu membakar pipa PDAM yang akan dibangun.

"Kami akan tetap mendukung petani yang mempertahankan hidupnya dengan memanfaatkan lahan pertaniannya dengan menolak PDAM," katanya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024