Takalar (Antara Sulsel) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meminta pabrik-pabrik gula di lingkungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV agar melakukan efisiensi, meningkatkan kemampuan pasok bahan baku tebu dan memperbaiki kinerja PG melalui program revitalisasi pabrik demi meningkatkan produktivitasnya.

Hal ini disampaikan Rini saat mengunjungi dan melihat langsung Pabrik Gula (PG) Takalar, Takalar, Sulsel, Senin (16/11), dan didampingi oleh Direktur PTPN X, Soebijono dan Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) H.M. Arum Sabil.

Kunjungan itu sendiri, kata Rini, sebagai bentuk komitmen Kementerian BUMN dalam melindungi industri gula nasional sekaligus melindungi petani tebu.

Upaya efisiensi, peningkatan pasok bahan baku dan perbaikan-perbaikan tersebut, kata Rini, harus dilakukan baik secara on farm maupun off farm. "Secara on farm bisa dilakukan dengan menata komposisi kategori tanaman, penataan masa tanam serta pendayagunaan sarana dan prasarana pengairan," katanya.

Sementara upaya off farm lebih ditekankan pada upaya revitalisasi pabrik, peningkatan kualitas produk sesuai standar SNI, pengolahan raw sugar di luar dan dalam masa giling serta pengolahan limbah sesuai baku mutu.

Dalam kunjungan tersebut Rini mendapat sambutan meriah dari para petani tebu, karyawan PG serta masyarakat sekitar lingkungan PG Takalar. Bahkan Rini yang selalu tampil bersahaja itu tak sungkan untuk bercengkerama, bahkan berfoto dengan masyarakat yang menyambutnya dengan mengabaikan sekat-sekat birokrasi.

Dalam perbincangannya dengan perwakilan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Takalar. A Mappatoba dan  APTRI PG Camming, H. Dahlia Lala, Rini juga memotivasi petani agar meningkatkan produktivitas kebun tebu mereka yang selama ini hanya menghasilkan tebu 27 ton tebu/hektare agar ditingkatkan menjadi 60 ton tebu per hektare.

Sementara pemerintah melalu BUMN pergulaan akan terus meningkatkan kapasitas giling PG secara signifikan, sejalan dengan peningkatan pasok bahan baku tebu. “Dengan begitu kita berharap swasembada gula pada 2018 bisa tercapai,” katanya.

Sebagai catatan, saat ini total produksi tebu di wilayah PG Takalar tercatat sebesar 82.688,90 ton dengan komposisi 48.525,30 ton tebu milik PG (tebu sendiri) dan 34.163,60 ton tebu rakyat (TR). Sementara kapasitas giling tercatat sebesar 3.000 ton tebu per hari, namun kemampuan pasok bahan baku baru mencapai 2.475 ton tebu per hari dengan masa giling selama 61 hari.

Pada kesempatan yang sama Rini juga meminta perbankan agar memfasilitasi KUR kepada petani tebu dengan tingkat suku bunga sesuai ditetapkan pemerintah. “Saat ini tingkat suku bunganya masih di level 12 persen per tahun, tetapi tahun depan (2016) suku bunga KUR akan diturunkan menjadi 9 persen per tahun,” katanya yang disambut sukacita oleh petani.


Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024