Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengatakan Bank Sampah menjadi salah satu instrumen untuk menyelesaikan masalah sosial di kota ini.

"Sejak awal fokus kita dalam menghadirkan Bank Sampah ini selain fungsi ekonomi, ekologi, juga untuk meningkatkan interaksi sosial di masyarakat," kata Syamsu di Makassar, Selasa.

Salah satu dampak sosial yang dapat terlihat terutama adalah terbukanya lapangan kerja bagi ibu-ibu rumah tangga.

"Ibu-ibu yang awalnya tidak memiliki kesibukan, kini dapat mencari tambahan ekonomi bagi rumah tangganya bisa menukarkan sampah mereka dengan imbalan berupa uang maupun barang kebutuhan pokok," jelasnya.

Selain itu, banyak anak-anak muda yang awalnya sering terlibat tawuran, kini juga ikut berpartisipasi memilah hingga membuat sampah menjadi bahan yang berguna di Bank Sampah.

Hingga saat ini, tercatat 182 Bank Sampah di Kota Makassar, 165 diantaranya diketahui aktif beroperasi.

Total nasabah aktif Bank Sampah telah mencapai 16.010 nasabah dengan total reduksi sampah mencapai lebih dari seratus ton.

Bank Sampah di Kota Makassar didukung oleh pemerintah kota, melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Daur Ulang Sampah yang resmi dibentuk pada 2015.

Selain melakukan penimbangan dan pembayaran sampah, unit-unit Bank Sampah juga melakukan beragam usaha seperti simpan pinjam, sampah tukar galon, sampah tukar tabung gas, hingga diolah menjadi barang kerajinan.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024