Makassar (ANTARA Sulsel) - Organisasi Pers Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan mendorong kapasitas dan kompetensi demi meningkatkan profesional kewartawanan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya guna menyebarkan informasi.

"Kami berupaya agar anggota PJI Sulsel lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai bagian dari penyebar informasi yang bersifat berimbang dan tidak memihak sebagaimana diatur dalam kode etik jurnalis," kata Ketua PJI Sulsel Jumadi Mappanganro disela peringatan Hari Jadi PJI Sulsel ke-8 di hotel trisula Makassar, Selasa.

Dirinya berharap di usia delapan tahun ini, PJI Sulsel bisa lebih memberi manfaat dalam sektor informasi dan pemberitaan yang sehat dan berkualitas bagi para pembaca serta khalayak ramai.

"Kita berharap orang-orang di PJI Sulsel dapat memberikan informasi yang benar dan terbaik bagi masyarakat utamanya terkait masalah pemberitaan," katanya redaktur pelaksana koran Tribun itu dalam diskusi media tersebut.

Peringatan HUT PJI Sulsel ini juga dirangkaikan dengan diskusi ekonomi bertemakan `Sistem Transaksi Perbankan di Era Generasi Baru` dilanjutkan dengan diskusi sesi kedua `Refleksi Media Dalam Era Keterbukaan`. Diketahui anggota PJI Sulsel tersebar di sejumlah perusahaan media harian baik cetak, televisi maupun online.

Sementara pengamat komunikasi asal Universitas Hasanuddin Aswar Hasan pada diskusi sesi kedua itu menuturkan bawa sewajarnya jurnalis harus bekerja secara profesional di bidangnya dan tidak melakukan kesalahan dalam hal pemberitaan yang bisa memperburuk keadaan.

"Saat ini kecepatan teknologi sangat pesat sehingga informasi sangat cepat beredar. Media saat ini terus melakukan trasnformasi ke era digital dalam hal konten termasuk banyaknya media online yang bisa diakses masyarakat secara mudah diponsel," paparnya.

Namun tentunya dengan kecepatan teknologi itu harus didukung tidak hanya cepat tapi akurasi dan keseimbangan informasi harus tetap menjadi pertimbangan dalam menyajikan informasi kepada publik.

"Banyak media online saat ini mulai hidup tetapi terkadang akurasi tidak diperhitungkan dan hanya mengandalkan kecepatan. Tentunya media seperti itu akan gagal, selanjutnya ditinggal pembacanya sebagus apapun konten dan perwajahan di media tersebut," sebut Dosen komunikasi Unhas ini

Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Sulsel ini juga berpendapat bahwa seharusnya semua jurnalis atau dikenal orang awan adalah wartawan mesti memiliki kompetensi atau setidaknya mengikuti Uji Komptensi Jurnalistik (UJK) sebagai jaminan wartawa tersebut sudah memiliki sertifikasi atau kemampuan dalam menyajikan informasi benar kepada masyarakat.

"Saat ini komunikasi bukan lagi satu arah melainkan dua arah. Hal inilah yang menjadi pertimbangan bahwa sepatutnya wartawan kita sudah profesional di bidangnya karena mempunyai kompetensi, hal itu tentu berbeda bagi yang belum mendapatkan sertifikasi," tambahnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024