Makassar (ANTARA Sulsel) - Kontingen Sulawesi Selatan harus puas hanya mampu menempati posisi enam pada pelaksanaan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XIV di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 13-21 November 2015.

Sekretaris Umum Bapomi Sulsel Ilham Jaya yang dihubungi dari Makassar, Sabtu, mengatakan peringkat keenam ini setelah merebut enam medali emas, delapan perak dan tujuh perunggu. Pencapaian Sulsel di Pomnas 2015 ini juga meleset dari target awal untuk masuk posisi lima besar.

"Saya kira hasil yang kita capai ini sudah maksimal. Posisi ini juga sama halnya dengan pelaksanaan Pomnas Yogyakarta 2013. Artinya tidak menurun namun juga tidak mengalami peningkatan," katanya.

Untuk enam medali emas yang membuat Sulsel mengamankan posisi enam klasemen akhir perolehan medali masing masing berasal dari cabang olahraga karate (tiga medali emas), pencak silat (dua medali emas) serta sumbangan satu emas dari cabang tarung derajat.

Sementara untuk perolehan medali perak dipersembahkan dari cabang atletik (empat perak) serta karate dan sepak takraw. Adapun tujuh medali perunggu juga melalui cabang karate (empat perunggu) serta pencak silat dan atletik.

"Hasil ini tentunya harus kita syukuri. Kami juga mengapresiasi perjuangan para atlet yang akhirnya mampu menyumbangkan medali bagi kontingen Sulsel di Pomnas 2015. Kami juga akan melakukan evaluasi untuk hasil lebih baik kedepan," katanya.

Pelatih karate Sulsel, Mursalim Badoo, mengatakan apa yang diraih timnya dengan tiga emas, dua perak dan empat perunggu merupakan hasil dari persiapan yang lebih maksimal. Pencapain karateka pada Pomnas 2015 ini juga lebih baik dari pelaksanaan sebelumnya yang hanya mampu merebut satu medali emas dari kataberegu putra.

Pihaknya juga berharap hasil maksimal atlet yang merupakan atlet PON Sulsel semakin meningkatkan motivasi atlet saat tampil di Pekan Olahraga Nasional 2016 di Jawa Barat.

"Hasil ini penting sebagai modal menghadapi PON 2016. Apalagi beberapa atlet yang tampil di Pomnas memang akan menjai andalan Sulsel di PON nanti," ujarnya.

Sementara itu, DKI Jakarta dipastikan sukses mempertahankan status sebagai juara umum pada ajang olahraga mahasiswa terbesar di Indonesia tersebut.

Keberhasilan kontingen ibu kota tampil sebagai yang terbaik setelah mampu mengumpulkan sebanyak 56 emas 37 perak dan 25 perunggu. DKI jauh meninggalkan Jabar yang mengekor di posisi kedua dengan 32 emas 29 perak dan 16 perunggu.

Sementara untuk posisi ketiga diraih kontingen DIY yang membukukan sebanyak 12 emas, lima perak dan delapan perunggu. Disusul kemudian Jatim pada peringkat ke empat dengan 11 emas, sembilan perak dan 20 medali perunggu.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024