Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Biro Bina Napza dan HIV/AIDS Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) Sri Endang Sukarsih mengatakan hingga bulan Juni 2015, penderita HIV/AIDS di Sulsel mencapai sekitar 9500 orang.

"Kita perkirakan saat ini sudah mencapai lebih dari sepuluh ribu orang," kata Sri yang ditemui di sela kampanye gerakan Perilaku Sehat dengan tema "Saatnya Semua Bertindak" dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) di Makassar, Senin.

Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen diantaranya berjenis kelamin laki-laki.

"Ironisnya penderita HIV/AIDS Ini didominasi oleh mereka yang berusia produktif dengan rentang usia belasan hingga empat puluh tahunan," paparnya.

Ia menyakini jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah ini jauh lebih besar dibandingkan data yang tercatat, karena jumlah penderita HIV/AIDS cenderung seperti fenomena gunung es.

"Apa yang terlihat, apa yang tercatat, hanyalah puncak gunung es, yang berada di bawah permukaan justru jauh lebih besar," ucapnya.

Menurut Sri, hubungan seks yang beresiko merupakan penyebab utama penularan HIV/AIDS.

"Selain itu, juga karena narkoba dengan penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan ditularkan oleh pasangannya, misalnya suami menularkan kepada istrinya," paparnya.

Ia mengatakan sejak tahun 2008 lalu, Biro Bina Napza dan HIV/AIDS telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mencegah penularan virus mematikan ini.

"Kami melakukan sosialisasi, pembuatan modul, dan mendorong sekolah bebas narkoba di daerah-daerah," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang mengatakan kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian Pemprov Sulsel terhadap masalah HIV/AIDS.

"HIV/AIDS adalah masalah global yang perlu mendapat perhatian dari kita semua," ujarnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024