Makassar (ANTARA Sulsel) - Kopiapi mengembangkan biji kopi lokal Sulawesi dengan kualitas premium melalui sortasi yang ketat, serta pengolahan dan pengemasan secara modern.

"Awalnya karena kami berpikir mengapa biji kopi Sulawesi yang telah dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia justru lebih banyak dinikmati oleh orang luar. Ini yang menginspirasi kami untuk membuat Kopiapi," terang pemilik Kopiapi Makassar Haidir yang ditemui di sela Pesta Wirausaha 2015 di Makassar, Minggu.

Bisnis ini, kata dia, dirintis sejak tahun 2008 di Kota Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, dimulai dari garasi dengan peralatan seadanya.

"Setahun terakhir baru ekspansi ke Makassar," imbuhnya.

Biji kopi yang digunakan oleh Haidir berasal dari Kabupaten Toraja dan Enrekang, dua daerah yang memang terkenal sebagai wilayah penghasil kopi.

Untuk memastikan kualitas biji kopi, ia hanya menerima bahan baku biji dari kelompok tani tertentu yang memang telah memperoleh pelatihan dan pendampingan mulai dari pemeliharaan hingga pasca panen.

"Salah satu syaratnya misalnya adalah biji kopi yang digunakan harus biji yang matang di pohon," tuturnya.

Selain itu, biji juga harus melalui proses pasca panen yang spesifik. Ia menjelaskan bahwa setelah pengupasan kulit buah, biji difermentasi untuk jangka waktu tertentu, kemudian disortasi, dikeringkan hingga kadar air tertentu, setelah itu dilakukan pengupasan kulit ari, baru kemudian biji siap untuk disangrai.

Selain memiliki cafe, pihaknya juga telah menyuplai kopi ke berbagai cafe di Kota Makassar.

"Kita jualnya dalam bentuk biji agar kesegarannya terjaga. Visi kami satu yaitu mendukung kopi lokal Sulawesi," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024