Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Promosi Pariwisata Makassar (BP2M), Sulawesi Selatan mulai merancang strategi pemasaran pariwisata guna peningkatan jumlah wisatawan, termasuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Memang di sektor pariwisata kita harus mempunyai regulasi dan payung hukum kuat, termasuk tim handal dalam hal pengembangan pariwisata itu sendiri," kata Direktur BP2M Andi Ilhamsyah Mattalatta dalam pertemuan dengan Wali Kota Makassar, Selasa.

Menurut dia, sudah saatnya potensi pariwisata di Makassar di inventarisasi dengan mengklasifikasikan sejumlah destinasi seperti wisata bahari, haritage, kuliner, industri suvenir, lorong wisata, hingga pertunjukan budaya dan lainnya sehingga wisatawan merasa betah berada di Makassar.

"Rencananya kami akan mengelar dialog akhir tahun membahas sejumlah strategi dan solusi terkait kendala dialami pariwisata kita saat ini, mengingat Makassar sebagai Hub (penghubung) dengan distinasi yang ada di kabupaten lainnya di Sulsel," ujarnya.

Ilhamsyah mengemukakan dialog akhir tahun nanti akan menghadirkan pembicara dan peserta dari pihak terkait untuk membicarakan sejumlah ide serta gagasan alternatif, sekaligus pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) guna menfokuskan apa saja yang dibutuhkan dalam menumbuhkembangkan pariwisata di Makassar.

Selain itu persoalan paling utama, kata pendiri Persatuan Olahraga Perahu Motor dan Ski Ait atau Popsa ini adalah jaminan keamanan dari pihak kepolisian, melihat pengalaman lalu beberapa kasus kekerasan terjadi sehingga muncul kesan Makassar tidak aman.

"Jaminan keamanan juga sangat berpengaruh pada perkembangan pariwisata kita, bila daerah dikategorikan tidak aman, selain wisatawan malas datang investor pun akan sepi. Kendati memang saat ini infrastuktur objek wisata kita masih minim dan membutuhkan investasi," beber perintis Forum Penyelamat Spermonde ini.

Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada kesempatan itu menyambut baik gagasan serta strategi bagaimana memasarkan pariwisata di Kota Makassar, mengingat Makassar adalah persinggahan awal wisatawan menuju destinasi wisata lainnya di Sulsel.

"Memang saya akui untuk memajukan pariwisata kita harus punya strategi dan didesain secara kreatif untuk menjadi magnet baru bagi wisatawan yang berada di Makassar," katanya.

Dirinya bercerita setelah mengunjungi beberapa daerah di luar negeri, Makassar jauh lebih baik, namun diakui pengemasan dan penyajian dinilai masih kurang. Diperlukan tim kreatif dan punya semangat besar memajukan pariwisata.

Selain itu Danny Pomanto disapa akrab ini sangat sepakat bahwa pariwisata di Makassar masih memerlukan pembenahan dari seluruh aspek pariwisata yang sudah disebutkan tadi, karena daya tarik Makassar sudah sangat baik tetapi di sisi lain perlu penataan yang lebih komprehensif.

"Sudah saatnya Dinas Pariwisata Makassar ini kita bedah bersama-sama, saya sangat berharap BP2M ini sebagai pioner dalam pembuatan triger bagi pariwisata kita. Peluang di depan mata sangat besar tetapi belum di manajemen dengan baik," tambahnya.

Danny menambahkan, khusus pada 2017, pemerintah kota telah menetapkan sebagai tahun pariwisata dan pada 2016 dijadikan sebagai tahun pembangunan infrastruktur.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024