Mamuju Utara, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Pemukiman padat penduduk di kota Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat, terbakar hingga membuat warga setempat panik.

Pemantauan di Pasangkayu, Kamis, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.00 Wita ini berawal dari sebuah toko mebel yang terletak di areal pemukiman padat penduduk wilayah Dusun Labuang, Kelurahan Pasangkayu.

Belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar, menyebutkan bahwa api tiba-tiba saja muncul dan membesar dari toko yang dominan menjual barang-barang furniture tersebut.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut, berbondong-bondong memadamkan api dengan peralatan seadanya, tapi api tetap saja membesar.

Barulah beberapa saat kemudian kendaraan pemadam kebakaran (damkar) dibantu dengan kendaraan water canon milik Brimob datang memadamkan api.

Namun demikian tetap saja tak bisa menyelamatkan toko mebel ini. Dalam waktu sekira satu jam lebih, bangunan yang berbentuk ruko tersebut rata dengan tanah dan hanya menyisakan puing.

Untungnya kobaran api ini tidak sempat menjalar kepemukiman warga lainnya setelah armada pemadam kebakaran melakukan upaya pemadaman.

Kejadian ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa, namun kerugian materiil ditaksir mencapai Rp600 juta.

Tidak hanya barang-barang dagangan yang ludes terbakar tapi juga sebuah sepeda motor, kemudian sebuah kendaraan roda tiga (bentor) juga ikut terlalap sijago merah.

Kasat Reskirm Polres Matra AKP Bob Ilham Halomoan Harahap merinci bahwa beberapa barang yang terbakar dalam toko tersebut diantaranya, genset, sepeda 12 unit, alat-alat rumah tangga, serta arsip-arsip dari si pemilik toko.

"Dugaan awal api itu berasal dari dapur, namun kami belum tahu pasti apa penyebabnya, karena kami masih melakukan penyelidikan mengenai sebab-sebab kebakarannya, nanti kalau sudah ada baru kami sampaikan. Si pemilik rumah juga akan segera kami mintai keterangan," ujar kasat Reskrim Polres Matra ini.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024