Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar diminta untuk bertindak keras dalam mengatasi rusaknya biota laut dan terumbu karang yang terjadi di tiga pulau dalam wilayah administrasi Makassar.

"Pemerintah kota harus segera mengambil langkah tegas. Secepatnya bertindak atas rusaknya terumbu karang yang ada di Makassar," ujar Direktur Yayasan Konservasi Laut (YKL) Sulawesi Selatan Irham Rapy di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, kerusakan terumbu karang di tiga pulau Makassar yakni Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi dan Samalona sudah mencapai angka 80 persen.

Menurut Irham, angka 80 persen bukanlah angka yang cukup baik karena untuk memperbaiki terumbu karang yang telah rusak itu membutuhkan waktu yang sangat lama.

Karenanya, dia meminta kepada pemerintah kota agar segera mengambil langkah-langkah melakukan kembali transplantasi dan menindak tegas para pelaku pengeboman ikan atau illegal fishing.

"Kondisi kerusakan akibat dari penggunaan bom ikan dan aktivitas nelayan yang tidak ramah lingkungan seperti pukat harimau. Mereka semua ini yang merusak alam harus ditindaki dan tidak boleh dibiarkan tambah merusak lagi," ungkapnya.

Dari data Marine Science Diving Club (MSDC) Universitas Hasanuddin menyebutkan kondisi terumbu karang hidup di tiga pulau di wilayah Kota Makassar hampir buruk. Ketiga pulau itu adalah Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi dan Samalona.

"Berdasarkan hasil survei, selama empat tahun terakhir terjadi penurunan penutupan karang hidup di tiga pulau tersebut dengan kondisi sedang atau hampir buruk," kata tim survei MSDC Unhas Ratna Sari.

Ia menyebutkan pada 2012 di Pulau Barrang Caddi tutupan karang hidup mencapai 56 persen, 2013 naik menjadi 67 persen kemudian pada 2014 turun 47 persen hingga 2015 berada diangka 33 persen.

Selanjutnya di Pulau Barrang Lompo kondisi tutupan karang hidup pada 2012 mencapai 62 persen, lalu turun 50 persen di 2013, terus turun pada 34 persen di 2014 hingga 2015 mencapai 29 persen.

Dan di Pulau Samalona pada 2012 tutupan karang hidup mencapai 57 persen, 2013 turun 56 persen, selanjutnya 2014 turun lagi menjadi 49 persen hingga 2015 kembali turun diangka 35 persen.

"Untuk 2012 sampai 2013 kondisi terumbu karang pada kategori baik, namun pada 2013 hanya Pulau Barang Lompo pada kondisi baik. Sedangkan 2014-2015 terumbu karang ditiga pulau tersebut kurang baik," paparnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024