Makassar (ANTARA Sulsel) - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Tanri Abeng menyatakan pihaknya mempersiapkan anggaran sekitar Rp70-an triliun pada 2016 yang umumnya digunakan untuk pembangunan dua kilang baru serta pengembangan empat kilang yang telah ada.

"Dari total anggaran yang dipersiapkan itu umumnya memang masuk di kilang. Sebagian besar kita gunakan untuk pembangunan dua kilang baru dan pengembangan empat kilang yang sudah ada," katanya pada acara peluncuran buku "Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR)" di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulsel, Senin.

Menurut dia, harus dilihat berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan dua kilang baru dan pengembangan empat kilang yang sudah ada. Itu sendiri bisa mencapai 60 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp70-an triliun.

Soal anggaran sebesar itu apakah seluruhnya berasal dari dana internal Pertamina, dirinya mengaku kombinasi antara Pertamina dan mitra kerja sama.

Ia menjelaskan, Pertamina memang tidak seharusnya mengeluarkan dana sebesar itu. Makanya dibutuhkan mitra yang bisa membantu pendaaan.

"Kita membawa mitra, maka pendanaan juga datang dari mitra. Inikan konsep bisnis saja, paling gampang kita membawa mitra karena banyak yang tertarik untuk bermitra dengan Pertamina," katanya.

Sebelumnya, Pertamina telah menargetkan memiliki dua kilang bahan bakar minyak (BBM) baru paling lambat 2020. Untuk dua kilang yang akan dibangun masing-masing di Tuban, Jawa Timur serta di Bontang, Kalimantan Timur dengan kapasitas masing-masing sebesar 300.000 barel per hari (bph).

"Tapi itu jangka waktunya memang untuk beberapa tahun ke depan. Namun kita memang sudah menyiapkan anggaran untuk itu," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024