Bank Indonesia Sulsel gelar pertemuan tahunan hadirkan dua mantan menteri
Makassar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menggelar pertemuan tahunan yang dihadiri sejumlah orang ternama di antaranya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan mantan Menteri BUMN Dr Tanri Abeng.
Pertemuan tahunan yang mengusung tema “Sinergi, Transformasi, Inovasi, Menuju Indonesia Maju” digelar di Hotel Claro, Makassar, Kamis.
Kegiatan tersebut dibuka Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi pada pihak BI yang dinilai sebagai penasehat strategi dan mitra pemerintah daerah, dengan memberikan kontribusi aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan dan berkeadilan.
Sementara Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng menyampaikan strateginya dalam mendukung perekonomian baik ketika masih menjabat sebagai menteri maupun saat ini. Sumbangan pikiran dari kedua orang ternama ini, mendapat perhatian dari peserta pertemuan yang berasal dari unsur OPD, akademisi dan masyarakat umum.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Bank Indonesia wilayah Sulsel Bambang Kusmiarso mengatakan pihaknya, sangat optimis prospek ekonomi Indonesia 2020 masih terjaga dengan momentum pertumbuhan yang tetap berlanjut.
“Diharapkan masih dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diperkirakan berada di sekitar 5,1 persen (yoy) pada 2019 dan meningkat dalam kisaran 5,1-5,5 per (yoy) pada 2020,” katanya.
Khusus pertumbuhan ekonomi Sulsel sepanjang 2019 diperkirakan tetap tinggi yakni kisaran 7,0 persen – 7,4 persen. Dengan modal pembangunan yang telah dilakukan pada 2019 dan dengan mencermati perkembangan ekonomi yang ada, pertumbuhan ekonomi Sullsel pada 2020 diprediksi akan meningkat dalam kisaran 7,2 persen – 7,6 persen.
Adapun beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2020 diantaranya stimulus fiskal pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur di luar daerah. Selain itu, komoditas utama Sulsel relatif tidak terdampak oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sementara penyelenggaraan Pilkada serentak di 12 kabupaten/kota di Sulsel pada 2020 dinilai akan mendorong konsumsi rumah tangga yang diimbangi dengan tetap kuatnya investasi swasta, selama Pilkada tersebut berjalan dengan aman.
Belum lagi dengan beroperasinya sejumlah proyek infrastruktur strategis pada semester kedua akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi.
Berlanjutnya investasi infrastruktur pemerintah juga akan mendorong lapangan usaha konstruksi, sekaligus mendorong pariwisata sehingga meningkatkan pertumbuhan lapangan usaha perdagangan serta akomodasi dan makan minum.
Di sisi lain, kebijakan pelonggaran Loan-To-Value (LTV) diprediksi mulai memberikan dampak pada pertumbuhan penjualan rumah di Sulsel.
Dari hasi temu tahunan itu akhirnya disimpulkan bahwa terdapat tiga pelajaran penting dalam perjalanan ekonomi 2019 dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan yakni penguatan strategi bauran kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan yang diperkuat untuk ketahanan ekonomi nasional.
Selain itu peningkatan transformasi ekonomi agar pertumbuhan lebih tinggi melalui pengembangan sumber pertumbuhan dari dalam negeri dengan fokus pada industri manufaktur dan pengembangan pariwisata dan mendorong inovasi dalam ekonomi dan keuangan digital untuk memperkuat daya saing dan kepentingan nasional serta mempersempit kesenjangan masyarakat.
Pada pertemuan tahunan itu, selain menghadirkan dua pembicara yang merupakan mantan menteri, juga hadir Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Prof Dr Dwia Ariestina Pulubuhu dan Ketua Umum KADIN Bidang Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Dr SuryaniSidik F Motik.
Grup band ternama sejak era 90-an hingga kini Yovie dan Nuno turut memberikan hiburan "live music" pada peserta Pertemuan Tahunan BI 2019.
Pertemuan tahunan yang mengusung tema “Sinergi, Transformasi, Inovasi, Menuju Indonesia Maju” digelar di Hotel Claro, Makassar, Kamis.
Kegiatan tersebut dibuka Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi pada pihak BI yang dinilai sebagai penasehat strategi dan mitra pemerintah daerah, dengan memberikan kontribusi aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan dan berkeadilan.
Sementara Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng menyampaikan strateginya dalam mendukung perekonomian baik ketika masih menjabat sebagai menteri maupun saat ini. Sumbangan pikiran dari kedua orang ternama ini, mendapat perhatian dari peserta pertemuan yang berasal dari unsur OPD, akademisi dan masyarakat umum.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Bank Indonesia wilayah Sulsel Bambang Kusmiarso mengatakan pihaknya, sangat optimis prospek ekonomi Indonesia 2020 masih terjaga dengan momentum pertumbuhan yang tetap berlanjut.
“Diharapkan masih dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diperkirakan berada di sekitar 5,1 persen (yoy) pada 2019 dan meningkat dalam kisaran 5,1-5,5 per (yoy) pada 2020,” katanya.
Khusus pertumbuhan ekonomi Sulsel sepanjang 2019 diperkirakan tetap tinggi yakni kisaran 7,0 persen – 7,4 persen. Dengan modal pembangunan yang telah dilakukan pada 2019 dan dengan mencermati perkembangan ekonomi yang ada, pertumbuhan ekonomi Sullsel pada 2020 diprediksi akan meningkat dalam kisaran 7,2 persen – 7,6 persen.
Adapun beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2020 diantaranya stimulus fiskal pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur di luar daerah. Selain itu, komoditas utama Sulsel relatif tidak terdampak oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sementara penyelenggaraan Pilkada serentak di 12 kabupaten/kota di Sulsel pada 2020 dinilai akan mendorong konsumsi rumah tangga yang diimbangi dengan tetap kuatnya investasi swasta, selama Pilkada tersebut berjalan dengan aman.
Belum lagi dengan beroperasinya sejumlah proyek infrastruktur strategis pada semester kedua akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi.
Berlanjutnya investasi infrastruktur pemerintah juga akan mendorong lapangan usaha konstruksi, sekaligus mendorong pariwisata sehingga meningkatkan pertumbuhan lapangan usaha perdagangan serta akomodasi dan makan minum.
Di sisi lain, kebijakan pelonggaran Loan-To-Value (LTV) diprediksi mulai memberikan dampak pada pertumbuhan penjualan rumah di Sulsel.
Dari hasi temu tahunan itu akhirnya disimpulkan bahwa terdapat tiga pelajaran penting dalam perjalanan ekonomi 2019 dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan yakni penguatan strategi bauran kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan yang diperkuat untuk ketahanan ekonomi nasional.
Selain itu peningkatan transformasi ekonomi agar pertumbuhan lebih tinggi melalui pengembangan sumber pertumbuhan dari dalam negeri dengan fokus pada industri manufaktur dan pengembangan pariwisata dan mendorong inovasi dalam ekonomi dan keuangan digital untuk memperkuat daya saing dan kepentingan nasional serta mempersempit kesenjangan masyarakat.
Pada pertemuan tahunan itu, selain menghadirkan dua pembicara yang merupakan mantan menteri, juga hadir Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Prof Dr Dwia Ariestina Pulubuhu dan Ketua Umum KADIN Bidang Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Dr SuryaniSidik F Motik.
Grup band ternama sejak era 90-an hingga kini Yovie dan Nuno turut memberikan hiburan "live music" pada peserta Pertemuan Tahunan BI 2019.