Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Tahun 2016 Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika (Dishubparkominfo) Provinsi Gorontalo menargetkan percepatan terminal baru dan pembangunan Bandara Djalaludin Tantu serta integrasi lokasi wisata di wilayah itu.
Kepala Dishubparkominfo Provinsi Gorontalo, Djamal Nganro, Kamis mengatakan, pihaknya terus mengupayakan percepatan terminal baru di bandara Djalaludin Tantu Gorontalo, agar segera selesai pada bulan Februari 2016.
Sedangkan untuk sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo, Djamal mengatakan sedang merumuskan program nasional beberapa destinasi yang dipertimbangkan masuk dalam kawasan strategis nasional dan di Gorontalo mencoba mengecek seluruh perencanaan supaya berkelanjutan.
"Kami akan mengintegrasikan beberapa lokasi wisata di provinsi Gorontalo, seperti pantai wisata Botutonuo di Kabupaten Bone Bolango, terintegrasi dengan wisata taman laut Olele, kemudian objek wisata Pentadio di kabupaten Gorontalo terintegrasi dengan Iluta, serta objek wisata sejarah benteng Otanaha terintegrasi dengan lokasi diving di blue marlin, kemudian Lombongo," ungkapnya.
Sedangkan untuk akses jalan ke lokasi wisata, Djamal mengatakan sebagai contoh untuk desa wisata religius Bubohu, Bongo, apabila dilihat dari topografi memang agak sulit, jadi kami mempertimbangkan untuk membuat akses melalui laut dengan menggunakan perahu, serta mengusahakan akses kereta api.
Adapun iven yang didorong menjadi iven nasional, yaitu festival Olele dan festival Nike, festival danau Limboto dan Festival Saronde dan dibuat berkelanjutan.
"Selain itu juga kami mencoba fokuskan pariwisata melalui iven, pada tahun 2016 Dinas Pariwisata se-Kabupaten/Kota sepakat untuk membuat kalender iven bersama dan memberi warna
tersendiri," katanya.
Djamal berharap agar menteri Pariwisata akan mengundang setiap provinsi agar melibatkan daerah dalam merumuskan program pariwisata 2016 agar daerah akan lebih tersentuh program yang nanti akan dilaksanakan.
Kepala Dishubparkominfo Provinsi Gorontalo, Djamal Nganro, Kamis mengatakan, pihaknya terus mengupayakan percepatan terminal baru di bandara Djalaludin Tantu Gorontalo, agar segera selesai pada bulan Februari 2016.
"Kami terus berupaya dalam percepatan terminal baru di bandara Djalaludin Tantu Gorontalo agar segera selesai pada bulan Februari 2016 dan dapat diresmikan Presiden Indonesia Joko Widodo," katanya.
Sedangkan untuk sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo, Djamal mengatakan sedang merumuskan program nasional beberapa destinasi yang dipertimbangkan masuk dalam kawasan strategis nasional dan di Gorontalo mencoba mengecek seluruh perencanaan supaya berkelanjutan.
"Kami akan mengintegrasikan beberapa lokasi wisata di provinsi Gorontalo, seperti pantai wisata Botutonuo di Kabupaten Bone Bolango, terintegrasi dengan wisata taman laut Olele, kemudian objek wisata Pentadio di kabupaten Gorontalo terintegrasi dengan Iluta, serta objek wisata sejarah benteng Otanaha terintegrasi dengan lokasi diving di blue marlin, kemudian Lombongo," ungkapnya.
Sedangkan untuk akses jalan ke lokasi wisata, Djamal mengatakan sebagai contoh untuk desa wisata religius Bubohu, Bongo, apabila dilihat dari topografi memang agak sulit, jadi kami mempertimbangkan untuk membuat akses melalui laut dengan menggunakan perahu, serta mengusahakan akses kereta api.
Adapun iven yang didorong menjadi iven nasional, yaitu festival Olele dan festival Nike, festival danau Limboto dan Festival Saronde dan dibuat berkelanjutan.
"Selain itu juga kami mencoba fokuskan pariwisata melalui iven, pada tahun 2016 Dinas Pariwisata se-Kabupaten/Kota sepakat untuk membuat kalender iven bersama dan memberi warna
tersendiri," katanya.
Djamal berharap agar menteri Pariwisata akan mengundang setiap provinsi agar melibatkan daerah dalam merumuskan program pariwisata 2016 agar daerah akan lebih tersentuh program yang nanti akan dilaksanakan.