Kendari (ANTARA Sulsel) - Sekretaris Daerah Kota kendari, Sulawesi Tenggara, Alamsyah Lotunani mengatakan pembangunan kawasan wisata tracking mangrove Bungkutoko di Pulau Bungkutoko Teluk Kendari akan berfungsi sebagai laboratorium alam.

"Kawasan tracking mangrove di bibir Teluk Kendari yang telah ditetapkan sebagai lokasi ekowisata juga berfungsi sebagai Laboratorium Alam agar mampu memberikan manfaat di bidang edukasi kepada masyarakat," kata Alamsyah di Kendari, Kamis.

Ia mengatakan mahasiswa ilmu lingkungan dan biologi serta pelajar bisa memanfaatkan kawasan tracking Mangrove Bungkutoko yang ingin melakukan study dan penelitian budidaya tanaman mangrove.

"Keberadaan kawasan tracking mangrove Bungkutoko Kendari harus memberikan manfaat lebih bagi masyarakat. Selain menjadi tujuan wisata, kawasan itu sekaligus diinginkan bisa lebih berdaya guna dalam hal pendidikan sebagai laboratorium alam," katanya.

Ia mengatakan, pekerjaan tracking mangrove Bungkutoko tersebut dimulai sejak 2015 dengan dana sekitar Rp1,5 miliar yang bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Pembangunan tracking mangrove di Kelurahan Bungkutoko merupakan salah satu upaya pemerintah kota Kendari mewujudkan konsep Kendari smart green city," katanya.

Dijelaskan, tracking mangrove Bungkutoko itu memiliki panjang sekitar 500 meter dengan track yang memutar lengkap dengan pintu masuk, serta beberapa fasilitas penunjang diantaranya sejumlah gazebo, toilet, pos jaga dan menara pantau. 

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024