Makassar (ANTARA Sulsel) - Direktur Eksekutif CICS, Hidayat Nahwi Rasul, menyatakan sebanyak 50 miliar item diprediksikan bisa terkoneksi dengan internet pada 2020.
"Untuk saat ini hanya 11 miliar item yang terkoneksi dengan internet. Namun pada 2020, diprediksi apa saja bisa terhubung dengan internet," jelas Hidayat Nahwi Rasul saat tampil sebagai pembicara di acara Dialog Awal Tahun 2016 yang digelar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Sulawesi Selatan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Rabu.
Melihat perkembangan yang begitu siginifikan, kata dia, maka sudah seharusnya bisa dimanfaatkan khususnya dari anggota IKSI untuk memberikan peran yang penting bagi kehidupan masyarakat kedepan.
Pada 2014, kata dia, beberapa bisnis online yang muncul sukses mencuri perhatian seperti Gojek dan Grap Taxi. Usaha atau bisnis seperti ini tentunya akan semakin berkembang dengan potensi item yang semakin besar pada 2020.
Melihat kondisi itu, kata dia, ketika kecepatan dan miliar teknologi yang ada ikut memaksa orang untuk lebih efisian. Setiap orang juga harus bisa bekerjasama.
"Pada 2014 tentu luar biasa setelah tiba-tiba ada bisnis mengalami perubahan saat beralihnya ojek ke gojek," katanya.
Ia menjelaskan, untuk bisnis seperti itu memang memberikan sumber pendapatan yang lebih beragam. Bahkan, menurut dia, ada tiga sumber pendapatan uang diantaranya dari penumpang, biaya aplikasi dan iklan di internet.
"Bisnis ini juga menjadi pilihan karena banyaknya fasilitas yang disiapkan seperti diberi minum, layanan baik, mobil yang beragam dan tentu saja biaya atau tarifnya yang lebih murah dibandingkan dengan taksi biasa," katanya.
Dirinya juga menilai dengan kecanggihan teknologi informasi khususnya dari keberadaan internet sekaligus menyebabkan terjadinya ledakan konten infomasi.
Dengan kondisi itu membuat masyarakat semakin dimanjakan. Ini menjadi salah satu keunggulan lain yang meski dimanfaatkan dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat.
"Kondisi lain tentu saja mayarakat tidak akan lagi mudah terperdaya oleh janji-janji politisi. Sebab semuanya serba terbuka dna bisa melihat respon seara cepat," ujarnya.
"Untuk saat ini hanya 11 miliar item yang terkoneksi dengan internet. Namun pada 2020, diprediksi apa saja bisa terhubung dengan internet," jelas Hidayat Nahwi Rasul saat tampil sebagai pembicara di acara Dialog Awal Tahun 2016 yang digelar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Sulawesi Selatan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Rabu.
Melihat perkembangan yang begitu siginifikan, kata dia, maka sudah seharusnya bisa dimanfaatkan khususnya dari anggota IKSI untuk memberikan peran yang penting bagi kehidupan masyarakat kedepan.
Pada 2014, kata dia, beberapa bisnis online yang muncul sukses mencuri perhatian seperti Gojek dan Grap Taxi. Usaha atau bisnis seperti ini tentunya akan semakin berkembang dengan potensi item yang semakin besar pada 2020.
Melihat kondisi itu, kata dia, ketika kecepatan dan miliar teknologi yang ada ikut memaksa orang untuk lebih efisian. Setiap orang juga harus bisa bekerjasama.
"Pada 2014 tentu luar biasa setelah tiba-tiba ada bisnis mengalami perubahan saat beralihnya ojek ke gojek," katanya.
Ia menjelaskan, untuk bisnis seperti itu memang memberikan sumber pendapatan yang lebih beragam. Bahkan, menurut dia, ada tiga sumber pendapatan uang diantaranya dari penumpang, biaya aplikasi dan iklan di internet.
"Bisnis ini juga menjadi pilihan karena banyaknya fasilitas yang disiapkan seperti diberi minum, layanan baik, mobil yang beragam dan tentu saja biaya atau tarifnya yang lebih murah dibandingkan dengan taksi biasa," katanya.
Dirinya juga menilai dengan kecanggihan teknologi informasi khususnya dari keberadaan internet sekaligus menyebabkan terjadinya ledakan konten infomasi.
Dengan kondisi itu membuat masyarakat semakin dimanjakan. Ini menjadi salah satu keunggulan lain yang meski dimanfaatkan dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat.
"Kondisi lain tentu saja mayarakat tidak akan lagi mudah terperdaya oleh janji-janji politisi. Sebab semuanya serba terbuka dna bisa melihat respon seara cepat," ujarnya.