Makassar (ANTARA Sulsel) - Akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr Muh Akbar, menantang Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (IKSI) untuk lebih bekerja keras sehingga bisa masuk dalam jajaran profesi yang paling siap menghadapi Program Masarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Dr Muh Akbar menyatakan itu saat tampil sebagai pemateri pada dialog awal tahun yang digelar ISKI Sulawesi Selatan di Ruang Massenrempulu FIS IV, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulsel, Rabu.
"Ada delapan profesi yang dinilai paling siap menghadapi MEA dan komunikasi ternyata tidak masuk didalamnya. Kita tentu menyayangkan karena komunikasi seharusnya bisa tampil dalam dalam bidang apapun," katanya.
Berdasarkan data yang beredar, kata dia, memang hanya delapan profesi yang dinilai paling siap bersaing dalam kebijakan pasar bebas yang tertuang dalam ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA). MRA masing-masing profesi telah menetapkan standar dan kompetensi yang diperlukan di kancah ASEAN.
Delapan profesi itu masing-masing insinyur, arsitek, tenaga pariwisata, akuntan, dokter gigi, tenaga survei, praktisi medis, dan perawat.
Sebagai orang komunikasi, menurut dia, sudah seharusnya bisa mengambil peran khususnya dalam menghadapi MEA. Untuk itu terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan seperti 4P yakni Product, Price, Place dan Promosi.
Namun, lanjut dia, hal itu saja tidak cukup karena saat ini semakin berkembang dan telah membahs hingga 17P. Ini tentu harus menjadi fokus sehingga bisa memberikan peran secara signifikan dalam persaingan perdagangan bebas MEA.
"Kita sebagai orang komunikasi memang harus lebih fokus lagi dalam meningkatkan kemampuan sehingga bisa ikut bergabung dalam profesi yang siap menghadapi MEA," katanya.
Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal dalam raker ISKI pada 19 Desember 2015 sebelumnya, begitu berharap agar program kerja ISKI Sulsel nantinya bisa berazas pada manfaat yang berguna untuk kehidupan.
Mengenai potensi dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki ISKI, mantan Ketua Senat FISIP Unhas itu, mengaku tidak perlu dipertanyakan lagi karena telah telah menunjukkan eksistensinya diberbagai bidang kehidupan.
Dirinya juga mengaku jika hampir semua bidang membutuhkan ilmu komunikasi.Maka upaya ISKI untuk terus eksis dan menunjukkan jati dirinya tentu dengan meningkatan SDM para anggotanya.