Makassar (ANTARA Sulsel) - PS Telkom mendapat peringatan keras dari pihak penyelenggara setelah memainkan pemain imigran dari Afganistan dalam lanjutan turnamen sepak bola Sulsel Super League (SSL) U-21 di Lapangan Karebosi Makassar, Sulsel, Sabtu.

Imigran asal Afganistan bernama Mustafa itu juga langsung dikeluarkan dari pertandingan karena dinilai tidak memenuhi sejumlah persyaratan seperti tidak mengikuti proses screening dan tidak memiliki data lengkap sebagai pemain.

"Kami berikan peringatan keras kepada pihak Telkom yang berani bermain-main dengan panitia. Jika pada pertandingan lain masih melakukan pelanggaran maka kami langsung mencoret kepesertaannya dalam turnamen SSL," jelas Ketua Panitia SSL U-21, Sri Syahril di Makassar.

Keputusan tegas yang diambil dari pihak penyelenggara juga sesuai komitmen awal dari pihak panitia bersama peserta turnamen, jauh sebelum pertandingan dimulai.

Mengenai alasan pemain dan tim pelatih Telkom yang mengaku jika pemain ini sudah pernah bermain di turnamen lokal seperti Piala Wali Kota Makassar, dirinya mengaku turnamen SSL tidak sama dengan sebelumnya yang bersifat umum atau terbuka.

Untuk turnamen ini, kata dia, hanya diprioritaskan bagi pemain putra daerah di Sulawesi Selatan, berasarkan tujuan awal yakni melahirkan pemain yang bisa memperkuat tim PSM baik dikategori senior dan junior.

Adapun beberapa pemain asal Papua, dirinya mengaku memberikan tolenaransi karena memang sudah lama berdomisili atau kuliah di Makassar. Pemain tersebut juga telah melalui sejumlah proses seleksi pemain.

"Jika seandanya pemain yang bersangkutana (Afganistan) terpilih, maka sudah juga untuk dimasukkan ke PSM karena tidak memiliki dokumen resmi dan lengkap. Ini juga menjadi pertimbangan sehingga menolak keras adanya pemain `siluman`, tampil di SSL," ujarnya.

Pihaknya juga menyayangkan sikap tim pelatih Telkom yang ternyata melanggar komitmen yang telah dibuat dan disepekati bersama pada saat pra-technical meeting sebelumnya.

Panitia juga menyesalkan sikap pelatih PS Telkom yang dinilai sengaja ingin membodohi panitia. Sikap ini juga dicurigai untuk merusak pelaksanaan turnamen yang diikuti sebanyak 15 tim dari Sulsel dan Sulawesi Barat tersebut.

"Pelatih Telkom yakni Usman Atto sepertinya ingin mempermainkan panitia. Saya sudah sampaikan jika ini dilakukan kembali maka kita akan keluarkan timnya dari turnamen," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024