Digitalisasi Telkom mempermudah pengelolaan rumah sakit
Makassar (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan solusi digitalisasi rumah sakit bernama SATUNADI dengan memenuhi kebutuhan pengelolaan data dan informasi yang terintegrasi secara end to end, umbrella brand Leap.
EVP Digital Business Telkom Komang Budi Aryasa melalui keterangannya yang diterima di Makassar Jumat mengatakan, melalui platform SATUNADI, Telkom mengambil peran dalam mendigitalisasi sektor kesehatan agar kualitas hidup masyarakat meningkat.
"Transformasi digital dengan SATUNADI membantu manajemen di rumah sakit semakin baik, dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat lebih maksimal,” katanya.
SATUNADI dapat menjadi mitra strategis rumah sakit untuk meningkatkan efektivitas layanan, efisiensi biaya, dan menghadirkan transparansi pada sektor kesehatan.
SATUNADI sebagai sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) memastikan bahwa data di rumah sakit dapat dikelola dengan efektif, efisien, akurat, dan dapat mencegah kebocoran data pasien.
Dengan SATUNADI, seluruh data rekam medis pasien sudah terintegrasi dan dapat dilihat dalam satu platform. Tidak hanya itu, pasien yang ingin berobat ke rumah sakit juga bisa melakukan pendaftaran daring secara mandiri.
Pendaftaran daring ini pun dapat mencegah penumpukan dan antrean pasien di rumah sakit. Manajemen rumah sakit juga dapat memantau jumlah pasien yang datang per hari, mengetahui ketersediaan ruang rawat, ketersediaan obat, dan berbagai data lain yang dapat dilihat secara real time.
“Hadirnya SATUNADI sebagai solusi digital dari Telkom turut mendukung Peraturan Menteri Kesehatan -PMK- No 24 Tahun 2022 yang mengharuskan seluruh fasilitas kesehatan memiliki Rekam Medis Elektronik -RME- dan terintegrasi dengan SATUSEHAT dari Kemenkes,” kata Komang.
SATUNADI juga terhubung dengan program kesehatan pemerintah, yaitu BPJS Kesehatan.
Integrasi ini bisa meningkatkan cash flow rumah sakit, karena dapat membantu kelengkapan data administrasi yang berujung pada percepatan proses penagihan kepada pihak BPJS Kesehatan. Data yang disampaikan oleh rumah sakit kepada BPJS Kesehatan juga mudah diakses di platform SATUNADI.
Head of Digital Vertical Ecosystem Health Telkom Dinoor Susatijo mengatakan, SATUNADI dikembangkan dengan menggunakan konsep Enterprise Resource Planning (ERP).
Konsep ERP memungkinkan pengelolaan seluruh operasional rumah sakit yang terintegrasi secara end-to-end dari mulai layanan hingga backroom. Platform SATUNADI menggunakan basis Cloud SaaS (Software as a Service) yang memiliki kemampuan dalam memproses dan mengintegrasikan seluruh alur bisnis layanan kesehatan.
Pemrosesan data yang memanfaatkan Cloud SaaS dituangkan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan, dan prosedur administrasi terintegrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat, dan akurat.
“The World in Your Hand di sektor kesehatan benar-benar terjadi di platform SATUNADI. Pihak rumah sakit bisa lebih presisi dalam memberikan pelayanannya. Bisnis rumah sakit juga semakin lancar, mudah, dan cepat sehingga memberikan benefit melalui peningkatan cash flow bagi rumah sakit,” kata Dinoor.
EVP Digital Business Telkom Komang Budi Aryasa melalui keterangannya yang diterima di Makassar Jumat mengatakan, melalui platform SATUNADI, Telkom mengambil peran dalam mendigitalisasi sektor kesehatan agar kualitas hidup masyarakat meningkat.
"Transformasi digital dengan SATUNADI membantu manajemen di rumah sakit semakin baik, dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat lebih maksimal,” katanya.
SATUNADI dapat menjadi mitra strategis rumah sakit untuk meningkatkan efektivitas layanan, efisiensi biaya, dan menghadirkan transparansi pada sektor kesehatan.
SATUNADI sebagai sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) memastikan bahwa data di rumah sakit dapat dikelola dengan efektif, efisien, akurat, dan dapat mencegah kebocoran data pasien.
Dengan SATUNADI, seluruh data rekam medis pasien sudah terintegrasi dan dapat dilihat dalam satu platform. Tidak hanya itu, pasien yang ingin berobat ke rumah sakit juga bisa melakukan pendaftaran daring secara mandiri.
Pendaftaran daring ini pun dapat mencegah penumpukan dan antrean pasien di rumah sakit. Manajemen rumah sakit juga dapat memantau jumlah pasien yang datang per hari, mengetahui ketersediaan ruang rawat, ketersediaan obat, dan berbagai data lain yang dapat dilihat secara real time.
“Hadirnya SATUNADI sebagai solusi digital dari Telkom turut mendukung Peraturan Menteri Kesehatan -PMK- No 24 Tahun 2022 yang mengharuskan seluruh fasilitas kesehatan memiliki Rekam Medis Elektronik -RME- dan terintegrasi dengan SATUSEHAT dari Kemenkes,” kata Komang.
SATUNADI juga terhubung dengan program kesehatan pemerintah, yaitu BPJS Kesehatan.
Integrasi ini bisa meningkatkan cash flow rumah sakit, karena dapat membantu kelengkapan data administrasi yang berujung pada percepatan proses penagihan kepada pihak BPJS Kesehatan. Data yang disampaikan oleh rumah sakit kepada BPJS Kesehatan juga mudah diakses di platform SATUNADI.
Head of Digital Vertical Ecosystem Health Telkom Dinoor Susatijo mengatakan, SATUNADI dikembangkan dengan menggunakan konsep Enterprise Resource Planning (ERP).
Konsep ERP memungkinkan pengelolaan seluruh operasional rumah sakit yang terintegrasi secara end-to-end dari mulai layanan hingga backroom. Platform SATUNADI menggunakan basis Cloud SaaS (Software as a Service) yang memiliki kemampuan dalam memproses dan mengintegrasikan seluruh alur bisnis layanan kesehatan.
Pemrosesan data yang memanfaatkan Cloud SaaS dituangkan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan, dan prosedur administrasi terintegrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat, dan akurat.
“The World in Your Hand di sektor kesehatan benar-benar terjadi di platform SATUNADI. Pihak rumah sakit bisa lebih presisi dalam memberikan pelayanannya. Bisnis rumah sakit juga semakin lancar, mudah, dan cepat sehingga memberikan benefit melalui peningkatan cash flow bagi rumah sakit,” kata Dinoor.