Makassar (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan King Salman Humanitarian Aid and Relief (KSR) Arab Saudi serta Muslim World League (MWL) menggelar operasi gratis terhadap 65 pasien di Makassar, 20-29 Desember 2025.
Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo Prof Dr dr Syafri Kamsul Arif di Makassar, Sabtu, mengatakan pihak KSR Arab Saudi dan MWL sengaja mendatangkan sebanyak 24 spesialis dan ahli rekonstruksi untuk melakukan operasi berat kepada puluhan pasien yang telah mendaftar dalam program tersebut.
Adapun daftar operasi dalam program ini meliputi Bedah Tiroid (Thyroid Cancer) sebanyak 23 pasien, Bedah Onkologi Kepala dan Leher (10 pasien utama dan 15 pasien lainnya), Rekonstruksi Oral & Maksilofasial (11 pasien) serta Kasus Maksilofasial (Trauma & Celah Wajah) sebanyak enam pasien.
"Untuk hari pertama besok (21/12) dijadwalkan melalukan operasi kepada lima hingga enam pasien dan akan terus dilakukan setiap hari hingga berakhirnya program," ujarnya.
Ia menjelaskan, puluhan pasien yang telah terpilih itu tidak hanya berasal dari Sulawesi Selatan namun juga berasal dari Papua. Hal ini sesuai tujuan dari program tersebut untuk memperluas akses pelayanan bagi masyarakat di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Tim medis KSR Arab Saudi, kata dia, juga meminta agar pasien bisa ditambah khususnya untuk operasi parsial sehingga menjadi kesempatan bagi pasien yang lain untuk segera mendaftarkan diri selama program berjalan.
"Kita seleksi pasien sejak dari tiga bulan yang lalu, jadi kasus-kasus yang complicated, misalnya kasus maksilopasial, kita untuk rekonstruksinya butuh sesuatu yang rumit, butuh tulang atau apa, itu kita masukkan di program ini," katanya.
"Bagi kami, program ini memiliki misi utama untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan lokal dalam menangani kasus-kasus bedah yang kompleks," lanjut dia.
Ketua tim medis KSR Prof Basem T. Jamal, mengatakan pihaknya dalam program bersama SRUP Wahidin Sudirohusodo memang fokus untuk jenis kasus yang lebih rumit. Adapun kasus atau jenis operasi yang lebih kecil maka tidak masuk dalam program.
"Oleh karena itu, mereka membawa sejumlah konsultan yang merupakan ahli di bidangnya masing-masing. Tindakan yang dilakukan tidak hanya sebatas pengangkatan tumor, tetapi juga mencakup rekonstruksi pascaoperasi guna mengembalikan fungsi dan estetika pasien secara optimal," jelasnya.

