Mamuju Utara, Sulbar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 13 orang penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) luput dari pantauan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat.

"Saya belum dapat laporan jika DBD semakin mewabah di daerah kami. Kemudian jumlah kasus penyakit DBD sekarang ini pun belum kami ketahui," kata Kepala Dinkes Matra, Alief Satria di Pasangkayu, Senin.

Menurutnya, ada ketidaksamaan data antara Dinkes dengan pihak RSUD terkait endemik DBD yang katanya mulai menjangkiti anak-anak.

"Terkadang data kasus DBD tidak sejalan dengan RSUD. Ini akibat pihak RSUD Matra tidak melakukan koordinasai dengan puskesmas tempat penderita DBD berdomisili, sebab selama ini semua data penderita DBD maupun penyakit lainnya yang ada di Dinkes Matra bersumber dari puskesmas," jelas Alief.

Pihak Dinkes malah menyebutkan, 13 orang penderita DBD yang ada di RSUD Matra belum melalui penelitian laboratorium, sehingga belum bisa disimpulkan positif terjangkit DBD atau tidak.

"Jadi mereka baru "suspec" (tersangka) DBD. Maksudnya baru memiliki gejala yang sama dengan DBD, nah bisa saja nanti berdasarkan penelitian laboratorium penyakit yang dideritanya bukan DBD tapi penyakit lain," terang Alief Satria.

Atas hal tersebut, pihaknyapun tidak bisa serta merta melakukan penyemprotan nyamuk (fogging) penyebar penyakit DBD tersebut sebelum dilakukan penelitan lebih dalam.

"Langkah antisipasi kami tetap ada. Jika memang itu DBD maka hal pertama yang harus kami tahu lebih awal ialah alamat sipenderita untuk kemudian dilingkari (ring) wilayah yang yang akan dilakukan fogging. Bukan hanya itu, kami pun akan melihat apakah benar penderita DBD ini disebabkan oleh nyamuk yang ada dilingkunganya, karena jangan sampai penyakit ini dia bawa dari luar daerah, kalau benar demikian maka tidak akan dilakukan fogging," jelas Alief.

Meski tidak mengetahui secara pasti terkait kasus 13 orang suspec DBD tersebut, Alief Satria mengaku akan segera memerintahkan bawahannya turun lapangan melakukan penelitian dan melakukan langkah-langkah lain yang diperlukan. 

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024