Pinrang, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan sudah memilih cara untuk mendampingi warganya yang menjadi pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tanpa harus dijauhi dan dikucilkan oleh warga lainnya.

"Kita sudah pikirkan itu dan sudah mendiskusikannya dengan semua pihak, baik dengan pihak Polres maupun Kementerian Agama," ujar Bupati Pinrang Aslam Patonangi di Pinrang, Rabu.

Warga Kabupaten Pinrang yang menjadi pengikut Gafatar tercatat sebanyak 13 orang atau sekitar dua kepala keluarga (KK) sesuai dengan data Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Dia mengatakan, warganya yang bergabung dengan ratusan warga lainnya yang menjadi pengikut Gafatar di Sulsel itu akan dipulangkan oleh pemerintah dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Aslam pun telah menyuruh bawahannya dari Badan Kesbangpol serta bersama anggota Polres Pinrang untuk menjemputnya langsung di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Bukit Siguntang pada Selasa (27/1), pukul 22.00 Wita.

Warganya yang menjadi pengikut Gafatar itu akan diantar langsung ke Kabupaten Pinrang dan dipulangkan ke rumahnya masing-masing tanpa harus di kumpulkan pada tempat khusus.

"Saya tidak mau mereka menjadi bahan perbincangan dan ejekan oleh warga lainnya. Makanya, kita langsung pulangkan ke rumahnya masing-masing," katanya.

Meskipun dirinya mengaku jika pihaknya langsung memulangkannya ke rumahnya masing-masing, bupati tetap memerintahkan bawahannya serta meminta pihak polisi untuk memberikan pendampingan dan pengamanan.

"Tetap kita dampingi mereka dan tidak mungkin kita pulangkan begitu saja. Saya tidak mau mengumpulkannya di tempat khusus dan memberikannya pendampingan karena itu justru akan lebih menarik perhatian warga lainnya," jelasnya.

Sebelumnya, sebanyak 249 jiwa warga Sulawesi Selatan (Sulsel) mantan penganut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru saja di Pelabuhan Soekarno Hatta dari Kalimantan Timur akan ditampung di Asrama Haji Sudiang, Makassar.

"Mereka akan ditampung di Asrama Haji Sudiang selama satu malam, sebelum diserahkan ke kabupaten/kota masing-masing," kata Kabid Zakat Wakaf dan Lembaga Kemitraan Kanwil Kementerian Agama Sulsel Andi Wahid Machmud.

Para mantan penganut Gafatar ini, berasal dari berbagai daerah di Sulsel, masing-masing dari Kota Makassar 181 jiwa, Maros 5 jiwa, Takalar 4 jiwa, Pinrang 13 jiwa, Sinjai 19 jiwa, Enrekang 16 jiwa, Gowa 4 jiwa, Luwu Utara 4 jiwa, dan Bantaeng 3 jiwa.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024