Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Fitriani mengatakan pihaknya telah menghimbau kabupaten/kota untuk mempercepat musim tanam untuk mengantisipasi anomali iklim.

"Kami telah mengantisipasi terkait anomali iklim ini, dengan mengirimkan surat gubernur kepada seluruh bupati/walikota di 24 kabupaten/kota untuk mengambil berbagai langkah antisipasi, misalnya dengan mempercepat pertanaman," kata Fitriani yang ditemui di Makassar, Jumat.

Untuk itu, lanjutnya, pihak Dinas Pertanian juga akan mempercepat mobilisasi alat mesin tanam (alsintan) ke kabupaten/kota.

"Kami menyiapkan ratusan alsintan seperti traktor sesuai dengan kebutuhan kabupaten/kota," katanya.

Selain Alsintan, pihaknya juga menjamin ketersediaan pupuk di masing-masing kabupaten/kota.

Pihaknya juga menghimbau agar persemaian tanaman dilakukan secara bersamaan dengan pengolahan tanah, atau dengan sistem Tapin (tanam pindah).

"Dengan demikian setelah pengolahan tanah selesai, bibit padi juga siap ditanam," terangnya.

Dinas Pertanian juga akan melakukan pemeliharaan jaringan irigasi dan menyiapkan pompa untuk mengantisipasi jika terjadi kekeringan.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan anomali iklim memang harus dihadapi dengan berbagai strategi.

"Diprediksikan bahwa hujan akan datang dalam intensitas yang besar, tetapi dalam jangka waktu yang pendek, karenanya tidak boleh lagi ada penundaan," ujarnya.

Pihaknya juga telah menekankan kepada Dinas Pertanian untuk benar-benar mengontrol pertanaman dalam 21 hari sampai 30 hari ke depan.

"Anomali iklim tidak boleh menjadi alasan, tergantung otak kita kerja seperti apa," tutupnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024