Makassar (ANTARA Sulsel) - Perayaan tahun baru China 2567 masehi atau populer disebut Imlek yang jatuh pada Senin, 8 Februari 2016 di Makassar, Sulawesi Selatan, berlangsung khidmat di sejumlah klenteng.

"Kami kesini untuk sembahyang dan berdoa mudah-mudahan tahun ini bisa mendapat berkah dan rezki yang berlimpah," kata salah satu warga keturunan Thionghoa, Hartono (35) di Klenteng Xian Ma, jalan Sulawesi, Makassar, Rabu.

Menurut dia, seluruh warga thionghoa yang beragama Budha tentu diharuskan bersembahyang dan berdoa kepada dewa-dewi dengan kayakinan akan diberikan keberkahan serta keselamatan dalam mengarungi hidup.

"Semua berjalan aman dan lancar, saya lihat banyak juga polisi disiagakan di Klenteng untuk berjaga-jaga supaya aman semuanya," ujar pengusaha muda itu.

Berdasarkan pantauan sejumlah warga keturunan juga terlihat serius memanjatkan doa, beberapa lainnya mengambil kemudian membakar dupa sambil menunduk dan membungkuk guna menghormati dewa-dewa.

Sejumlah klenteng seperti Klenteng Xian Ma, Klenteng Kwang Kong (Satya Dharma), Klenteng Ibu Agung Bahari dan Vihara Girinaga terlihat dipadati warga keturunan untuk sembahyang sekaligus berdoa.

Menurut kepercayaan mereka, ritual ini sebagai wujud penghormatan dan cara-cara sembahyang guna menghubungkan ikatan antara dewa dan manusianya serta rangkaian dari peribadatan umat konghucu pada peringatan hari besar Imlek.

Pada kesempatan itu juga Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto terlihat melakukan kunjungan ke Klenteng Xian Ma diketahui merupakan salah satu klenteng tertua di Sulawesi. Kunjungan tersebut bertujuan mengeratkan silaturahmi denga warga thionghoa dalam perayaan Imlek.

Dengan menggunakan baju merah, lelaki disapa akrab Danny Pomanto ini bersalaman dengan sejumlah warga thionghoa yang sedang berada di klenteng setempat. Dirinya berterima kasih atas bantuan warga keturunan ikut membatu pembagunan seta perekonomian Kota Makassar

"Saya mengucapkan terima kasih kepada warga Tionghoa karena juga berperan membagun kota dan meningkatkan perputaran ekonomi kita termasuk juga pada masalah sosial," ucapnya

Dirinya juga mengajak masyarakat agar ikut menjaga toleransi umat beragama untuk menyemaraknya tahun baru Imlek di Makassar agar semuanya berjalan aman dan khidmat seusai harapan bersama.

Dalam kunjungan itu pengus Klenteng Xian Ma memberikan hadiah kepada Wali Kota berupa buah apel dan sekeranjang susu beruang. Pemberian itu langung diterima sebagai bentuk penghargaan selaku tamu terhormat.

"Saya senang sekali diberikan hadiah, bukan karena bentuknya tapi pada simbol pemberikan katanya sebagai simbol kesejahteraan, dan saya merasa sangat terhormat," paparnya.

Diketahui Imlek tahun ini menurut zodiak atau kata lain Shio tahun Monyet Api. Warga thionghoa mempercayai shio ini akan membawa kejayaan dan keberkahan dari tahun sebelumnya.

Tidak hanya Wali Kota, sejumlah wisatawan lokal terlihat memadati sejumlah klenteng.Mereka ingin melihat langsung semarak dan ramainya klenteng dengan hiasan khas perayaan imlek.

Ornamen lampu lampion berwarna merah, patung -patung dewa yang warnanya mencolok serta beberapa bangunan klenteng di jalan Sulawesi di caat berwarna warni dengan dominasi merah terang diyakini menjadi tempat wisata religi tersendiri dalam perayaan imlek tahun ini.

"Sekalian kita jalan-jalan ke mari siapa tahu dapat ampao (amplop pemberian) dan foto-foto karena disini sangat menarik untuk di kunjungi," kata Marwah warga Kabupaten Maros di jalan Sulawesi.



Ampao Imlek



Berdasarkan pantauan puluhan pengemis dan warga sekitar berkumpul di klenteng Xian Ma sejak pagi tadi.

Mereka berharap warga Tionghoa membagikan rezekinya kepada mereka, sebab kebiasaan perayaan imlek selalu diwarnai pembagian angpao atau ampao.

"Biasanya setiap imlek pasti dibagikan ampao oleh warga tionghoa setelah sembahyang. Hari ini dapat lumayan, mudah-mudah bertambah," ujar Maryam.

Sementara Samsul (23) mengaku sengaja meluangkan waktunya sehari untuk mengejar ampao dan berharap belas kasih para dermawan warga keturunan membagikan sedikit uangnya sebagai sedekah di hari imlek.

"Sampai sore saya di oooosini, biasanya kalau menjelang akhir waktu banyak `angko` (sapaan akrab derwawan tionghoa) memberikan uang atau amplop berwarna merah isinya antara Rp50 ribu-Rp100 ribu perorang," beber warga setempat ini.

Sejumlah aparat kepolisian yang diterjunkan pada satu klenteng berjumlah 35 orang personil terlihat berjaga jaga di sepanjang Jalan Sulawesi.

Di tempat tersebut ada beberapa klenteng seperti Klenteng Xian Ma, Klenteng Kwang Kong (Satya Dharma), Klenteng Ibu Agung Bahari dan Vihara Girinaga.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024